Jakarta: Makna rekonsiliasi yang sesungguhnya ialah bersatunya semua komponen bangsa dan negara untuk bersama-sama melaksanakan visi dan misi pemerintah. Generasi milenial pun dipandang sebagai kelompok yang paling mudah untuk mengikuti dan merealisasikan harapan tersebut.
Demikian pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di sela-sela diskusi Peranan Milenial dalam Visi Indonesia Maju, di Media Center DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019.
Qodari mengatakan Indonesia merupakan negara kesatuan dengan sistem pemerintahan presidensial. Artinya, presiden menjadi lokomotif untuk menentukan arah bangsa ke depan dan sedianya didukung semua pihak.
"Siapa yang akan mewujudkan visi misi itu? Semua komponen. Baik itu partai politik, apa pun lambangnya, termasuk lembaga-lembaga yang ada. Begitu juga MPR, DPR, DPD, DPRD, pemerintah daerah, masyarakat, serta ormas keagamaan, kepemudaan, dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Bamsoet Akui Golkar Kurang Diminati Milenial
Qodari meyakini bangsa ini amat memerlukan sinergi dan orkestrasi semacam itu. Dengan upaya tersebut, hasilnya akan lebih maksimal serta bisa berjalan dengan baik. Generasi milenial seharusnya menjadi kelompok yang paling responsif terhadap visi misi pemerintah.
Hal senada dikatakan Staf Ahli Madya Deputi IV Kantor Staf Presiden Roy Septa Abimanyu. Menurutnya, generasi milenial bakal menjadi masa depan bangsa.
Diharapkan, milenial bisa memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Generasi milenial harus bisa membangun gerakan sosial-budaya dan bukan sekadar peran politik.
"Milenial jangan hanya bergantung kepada pemerintah. Dia harus bisa kasih ke pemerintah soal capaian ekonomi dan budaya yang sudah dilakukan," ungkapnya.
Jakarta: Makna rekonsiliasi yang sesungguhnya ialah bersatunya semua komponen bangsa dan negara untuk bersama-sama melaksanakan visi dan misi pemerintah. Generasi milenial pun dipandang sebagai kelompok yang paling mudah untuk mengikuti dan merealisasikan harapan tersebut.
Demikian pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di sela-sela diskusi Peranan Milenial dalam Visi Indonesia Maju, di Media Center DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019.
Qodari mengatakan Indonesia merupakan negara kesatuan dengan sistem pemerintahan presidensial. Artinya, presiden menjadi lokomotif untuk menentukan arah bangsa ke depan dan sedianya didukung semua pihak.
"Siapa yang akan mewujudkan visi misi itu? Semua komponen. Baik itu partai politik, apa pun lambangnya, termasuk lembaga-lembaga yang ada. Begitu juga MPR, DPR, DPD, DPRD, pemerintah daerah, masyarakat, serta ormas keagamaan, kepemudaan, dan lainnya," ujarnya.
Baca juga:
Bamsoet Akui Golkar Kurang Diminati Milenial
Qodari meyakini bangsa ini amat memerlukan sinergi dan orkestrasi semacam itu. Dengan upaya tersebut, hasilnya akan lebih maksimal serta bisa berjalan dengan baik. Generasi milenial seharusnya menjadi kelompok yang paling responsif terhadap visi misi pemerintah.
Hal senada dikatakan Staf Ahli Madya Deputi IV Kantor Staf Presiden Roy Septa Abimanyu. Menurutnya, generasi milenial bakal menjadi masa depan bangsa.
Diharapkan, milenial bisa memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Generasi milenial harus bisa membangun gerakan sosial-budaya dan bukan sekadar peran politik.
"Milenial jangan hanya bergantung kepada pemerintah. Dia harus bisa kasih ke pemerintah soal capaian ekonomi dan budaya yang sudah dilakukan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
