Jakarta: Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) memprediksi situasi global baru membaik lima tahun lagi. Masih ada tantangan yang harus dihadapi negara-negara.
"Estimasi melihat normalisasi baru selesai 2026 atau 2027 karena pandemi covid-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina," kata Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Desember 2022.
Andi mengatakan kondisi gepolitik dunia saat ini berubah signifikan. Salah satu penyebabnya ialah gesekan antara Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Tiongkok.
"Kemudian pandemi covid-19 menghadirkan disrupsi rantai pasok global dan pangan yang belum selesai," ujar dia.
Andi menyebut kondisi kian memanas lantaran AS menjegal produksi semikonduktor dari Tiongkok. Begitu pula dengan Eropa yang tidak mau lagi ketergantungan pasokan gas dari Rusia.
"Mereka menggantinya dengan otonomi strategis dan memperparah disrupsi. Ini tantangan paling besar di 2022 hingga 2024," papar dia.
Menurut Andi, kondisi Indonesia belum pulih sepenuhnya hingga medio Desember 2022. Lemhanas telah mengundang sejumlah pakar dan kementerian/lembaga untuk membuat kajian dan terobosan.
"Awal tahun depan akan kami jelaskan lebih detail. Mitigasi penting agar bisa mengendalikan variabel politik dan ekonomi nasional," jelas dia.
Jakarta: Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) memprediksi situasi global baru membaik lima tahun lagi. Masih ada tantangan yang harus dihadapi negara-negara.
"Estimasi melihat normalisasi baru selesai 2026 atau 2027 karena
pandemi covid-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina," kata Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Desember 2022.
Andi mengatakan kondisi gepolitik dunia saat ini berubah signifikan. Salah satu penyebabnya ialah gesekan antara Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Tiongkok.
"Kemudian
pandemi covid-19 menghadirkan disrupsi rantai pasok global dan pangan yang belum selesai," ujar dia.
Andi menyebut kondisi kian memanas lantaran AS menjegal produksi semikonduktor dari Tiongkok. Begitu pula dengan Eropa yang tidak mau lagi ketergantungan pasokan gas dari Rusia.
"Mereka menggantinya dengan otonomi strategis dan memperparah disrupsi. Ini tantangan paling besar di 2022 hingga 2024," papar dia.
Menurut Andi,
kondisi Indonesia belum pulih sepenuhnya hingga medio Desember 2022. Lemhanas telah mengundang sejumlah pakar dan kementerian/lembaga untuk membuat kajian dan terobosan.
"Awal tahun depan akan kami jelaskan lebih detail. Mitigasi penting agar bisa mengendalikan variabel politik dan ekonomi nasional," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)