Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mencatat puluhan provinsi telah mengalami penurunan angka kemiskinan ekstrem. Hal tersebut terjadi dalam periode 2021-2022.
"Dari 34 provinsi kita lihat ternyata 20 (provinsi) yang Alhamdulillah dalam konteks tahun 2021-2022 mengalami penurunan kemiskinan ekstrem," ujar Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan/Sekretaris Eksekutif TNP2K, Suprayoga Hadi di auditorium Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2022.
Namun, Yoga menyebut ada 14 provinsi yang justru mengalami peningkatan kemiskinan ekstrem. Fenomena ini menunjukkan ada beberapa langkah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem yang perlu dibenahi.
"Padahal sudah di-declare dari 2021 pilot project dan kita uji cobakan (pengentasan kemiskinan ekstrem) ternyata masih ada yang meningkat," ungkapnya.
Adapun 20 provinsi mengalami penurunan kemiskinan ekstrem dari 2021-202, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepualuan Riau, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Sedangkan 14 provinsi yang mengalami peningkatan kemiskinan ekstrem, yaitu Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua.
Yoga mengungkapkan, tersisa kurang lebih dua tahun lagi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024. Target tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi ini tugas extraordinary sebetulnya, ini enggak umum sebetulnya. Tapi kita diupayakan untuk percepatannya," terangnya.
Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mencatat puluhan provinsi telah mengalami penurunan angka
kemiskinan ekstrem. Hal tersebut terjadi dalam periode 2021-2022.
"Dari 34 provinsi kita lihat ternyata 20 (provinsi) yang
Alhamdulillah dalam konteks tahun 2021-2022 mengalami penurunan kemiskinan ekstrem," ujar Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan/Sekretaris Eksekutif TNP2K, Suprayoga Hadi di auditorium Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2022.
Namun, Yoga menyebut ada 14 provinsi yang justru mengalami peningkatan
kemiskinan ekstrem. Fenomena ini menunjukkan ada beberapa langkah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem yang perlu dibenahi.
"Padahal sudah di-
declare dari 2021
pilot project dan kita uji cobakan (pengentasan kemiskinan ekstrem) ternyata masih ada yang meningkat," ungkapnya.
Adapun 20 provinsi mengalami penurunan kemiskinan ekstrem dari 2021-202, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepualuan Riau, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Sedangkan 14 provinsi yang mengalami
peningkatan kemiskinan ekstrem, yaitu Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua.
Yoga mengungkapkan, tersisa kurang lebih dua tahun lagi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024. Target tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi ini tugas
extraordinary sebetulnya, ini enggak umum sebetulnya. Tapi kita diupayakan untuk percepatannya," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)