Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak generasi muda menyosong Indonesia Emas 2045. Salah satu peran nyata yang dapat dilakukan generasi muda dengan menjaga keutuhan bangsa.
"Kita jaga negara ini, kesatuannya, keutuhannya, dan tetap negara ini harus menjadi negara yang demokratis. Itu tugas-tugas mahasiswa, tugas generasi muda. Sebab, kalian semua nanti yang akan jadi pewarisnya, kami hanya pengantarnya,” ujar Ma'ruf saat menerima audiensi Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Desember 2022.
Ma'ruf mengatakan modal paling besar dalam membangun bangsa dengan menjaga persatuan. Dia menilai persatuan Indonesia menjadi kebutuhan seluruh masyarakat di Tanah Air.
"Kalau ini sampai terkoyak, ini saya kira kita akan mengalami seperti berbagai negara lain yang kemudian rusak, hancur karena (ketidakharmonisan),” jelas dia.
Selain itu, generasi muda dapat memberi inspirasi kepada pemuda lainnya untuk dapat belajar dan berkarya sebaik mungkin. Dia meyakini tugas tersebut dapat dilakukan PMKRI.
"Sebagai organisasi mahasiswa ini harus bisa memberikan dorongan kepada teman-teman mahasiswa bahwa di pundak mereka ada tanggung jawab yang sedang menanti,” jelas dia.
Ma'ruf pun mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan kuat di usia emas 100 tahun nanti. Dia berpesan agar peran penting ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Kami (pemerintah saat ini) hanya sampai 2024, tapi selanjutnya akan dilanjutkan oleh generasi muda. Kita hanya memberikan semacam landasan saja, milestone-nya saja untuk tahapan-tahapan berikutnya,” turur Wapres
Sementara itu, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Tri Natalia Urada, mengapresiasi narasi kerukunan yang selama ini dibangun dan dijaga pemerintah. Hal tersebut sangat diperlukan bangsa Indonesia di tengah berbagai perbedaan.
"Statement Bapak (Wapres) yang membuat masyarakat secara umum Katolik, Nasrani menjadi teduh, dan memang harus ada narasi-narasi seperti itu karena memang Indonesia ini kan beragam,” ungkap Natalia.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak
generasi muda menyosong Indonesia Emas 2045. Salah satu peran nyata yang dapat dilakukan generasi muda dengan menjaga keutuhan bangsa.
"Kita jaga negara ini,
kesatuannya, keutuhannya, dan tetap negara ini harus menjadi negara yang demokratis. Itu tugas-tugas mahasiswa, tugas generasi muda. Sebab, kalian semua nanti yang akan jadi pewarisnya, kami hanya pengantarnya,” ujar Ma'ruf saat menerima audiensi Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Desember 2022.
Ma'ruf mengatakan modal paling besar dalam membangun bangsa dengan menjaga persatuan. Dia menilai persatuan Indonesia menjadi kebutuhan seluruh masyarakat di Tanah Air.
"Kalau ini sampai terkoyak, ini saya kira kita akan mengalami seperti berbagai negara lain yang kemudian rusak, hancur karena (ketidakharmonisan),” jelas dia.
Selain itu, generasi muda dapat memberi inspirasi kepada pemuda lainnya untuk dapat belajar dan berkarya sebaik mungkin. Dia meyakini tugas tersebut dapat dilakukan PMKRI.
"Sebagai organisasi mahasiswa ini harus bisa memberikan dorongan kepada teman-teman mahasiswa bahwa di pundak mereka ada tanggung jawab yang sedang menanti,” jelas dia.
Ma'ruf pun mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan kuat di usia emas 100 tahun nanti. Dia berpesan agar peran penting ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Kami (pemerintah saat ini) hanya sampai 2024, tapi selanjutnya akan dilanjutkan oleh generasi muda. Kita hanya memberikan semacam landasan saja,
milestone-nya saja untuk tahapan-tahapan berikutnya,” turur Wapres
Sementara itu, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Tri Natalia Urada, mengapresiasi narasi
kerukunan yang selama ini dibangun dan dijaga pemerintah. Hal tersebut sangat diperlukan bangsa Indonesia di tengah berbagai perbedaan.
"Statement Bapak (Wapres) yang membuat masyarakat secara umum Katolik, Nasrani menjadi teduh, dan memang harus ada narasi-narasi seperti itu karena memang Indonesia ini kan beragam,” ungkap Natalia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)