Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Dewan Pertimbangan Presiden (dari kiri) Yusuf Kartanegara, Suharso Monoarfa, Sidarto Danusubroto, Sri Adiningsih di Istana Merdeka. MI/Panca
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Dewan Pertimbangan Presiden (dari kiri) Yusuf Kartanegara, Suharso Monoarfa, Sidarto Danusubroto, Sri Adiningsih di Istana Merdeka. MI/Panca

Wantimpres Era Jokowi Jangan Asal Bapak Senang

M Rodhi Aulia • 03 Februari 2015 13:37
medcom.id, Jakarta: Emil Salim mengomentari situasi di lingkungan Istana Kepresidenan. Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu berharap para penasihat Presiden Joko Widodo bersikap jujur.
 
"Pertimbangan bukan apa yang ingin beliau dengar dan baca, tapi apa yang beliau harus dengar dan baca sehingga tidak menempuh jalan asal bapak senang," kata Emil saat serah terima jabatan  di Kantor Wantimpres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa, (3/2/2015).
 
Emil mengaku heran dengan budaya sebagian besar pejabat di Indonesia. "Yang hitam tidak selalu disebut hitam. Putih tidak selalu disebut putih. Kadang-kadang, saya sebagai orang yang tidak berbudaya Jawa, sulit mengerti apa yang dimaksud putih dan hitam. Begitu cara halus berbahasa kita ini," ungkap dia.

Dia mengingatkan, meski disebut sebagai pemberi pertimbangan ataupun nasihat kepada presiden, namun tidak selamanya pertimbangan itu diterima baik oleh presiden maupun kabinetnya.
 
Ia sendiri menyebut bahwa tugas Wantimpres unik. Meski demikian, dia menegaskan, wantimpres harus bersikap sebagaimana mestinya.
 
"Sangat penting secara gamblang kepada presiden mengatakan ini adalah hitam. Tidak ada kabur-kabur. Ini adalah putih," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan