Jakarta: Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan menyebut ada sejumlah solusi untuk menyelesaikan polemik pendanaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kabar mundurnya SoftBank dari rencana investasi di IKN tidak seharusnya membuat banyak pihak pesimisi terhadap pembangunan tersebut.
Budi menyebut salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni dengan mencari sumber pembiayaan di dalam negeri. Dia menilai diskusi tentang rencana investor asing masuk ke IKN dan berita kemunduran SoftBank seakan melupakan potensi pembiayaan dalam negeri.
"Ini proyek strategis nasional dan merupakan keputusan historis bangsa untuk meraih cita-cita nasional, tidak selayaknya diwacanakan seakan tergantung pada pendanaan asing," kata Budi kepada wartawan, Jakarta, Jumat, 18 Maret 2022.
Budi Gunawan mengatakan Indonesia seharusnya kembali berorientasi pada endogenous growth ketimbang exogenous growth. Pasalnya, orientasi endogenous growth setidaknya digunakan dalam tiga aspek pembangunan IKN Nusantara.
Poin pertama, kapital di mana Indonesia seharusnya mengutamakan pembiayaan dari perbankan nasional yang sebenarnya over liquid. Kedua, berkenaan dengan tenaga kerja, Indonesia dinilai memiliki digital talent yang luar biasa.
Berdasarkan data Startup Ranking 2021, kata Budi, Indonesia berada di urutan lima besar Dunia. Unicorn di Tanah Air bertambah dari 4 menjadi 8 pada 2020. Indonesia hanya dikalahkan AS, India, Inggris, dan Kanada.
"Banyak yang tidak memberi perhatian, kita sebenarnya memiliki angkatan digital talent yang sangat cemerlang dan masif. Ini generasi masa depan, mereka sangat sensitif pada green economy, berfikir fleksibel, sustainable. Mereka harus menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan IKN Nusantara nanti melalui industri kreatif, light manufacturing, green economy," kata dia.
Baca: Luhut Sibuk Lobi Pangeran Arab Saudi untuk Biayai Pembangunan IKN
Ketiga, yakni teknologi. Dia menyebut Indonesia sesungguhnya sangat mumpuni mewujudkan IKN Nusantara sebagai smart forest city, modern, inklusif, dan berperadaban maju. Tidak hanya hasil inovasi di Kementerian PUPR, berbagai perguruan tinggi terbaik Indonesia juga memiliki banyak teknologi yang sangat memadai untuk membangun kota baru IKN Nusantara.
"SDM serta teknologi kita sangat mumpuni. Ini justru kesempatan mempromosikan mereka, dan akan menjadi nilai tambah IKN Nusantara, karena dibangun dengan visi, rancang-bangun, tenaga, hingga teknologi kita sendiri," tegas Budi.
Kabar mundurnya SoftBank dari rencana investasi di Ibu Kota Negara (IKN) menjadi senjata baru bagi kalangan yang sejak awal pesimis akan pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Berita SoftBank mundur dari IKN Nusantara mencuat setelah Nikkei Asia menurunkan pernyataan resmi perusahaan pembiayaan asal Jepang ini, pada Jumat, 11 Maret 2022.
Jakarta: Kepala
Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan menyebut ada sejumlah solusi untuk menyelesaikan polemik pendanaan pembangunan Ibu Kota Negara
(IKN) Nusantara. Kabar mundurnya SoftBank dari rencana investasi di IKN tidak seharusnya membuat banyak pihak pesimisi terhadap pembangunan tersebut.
Budi menyebut salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni dengan mencari sumber pembiayaan di dalam negeri. Dia menilai diskusi tentang rencana investor asing masuk ke IKN dan berita kemunduran SoftBank seakan melupakan potensi pembiayaan dalam negeri.
"Ini proyek strategis nasional dan merupakan keputusan historis bangsa untuk meraih cita-cita nasional, tidak selayaknya diwacanakan seakan tergantung pada pendanaan asing," kata Budi kepada wartawan, Jakarta, Jumat, 18 Maret 2022.
Budi Gunawan mengatakan Indonesia seharusnya kembali berorientasi pada
endogenous growth ketimbang
exogenous growth. Pasalnya, orientasi
endogenous growth setidaknya digunakan dalam tiga aspek pembangunan
IKN Nusantara.
Poin pertama, kapital di mana Indonesia seharusnya mengutamakan pembiayaan dari perbankan nasional yang sebenarnya
over liquid. Kedua, berkenaan dengan tenaga kerja, Indonesia dinilai memiliki digital talent yang luar biasa.
Berdasarkan data
Startup Ranking 2021, kata Budi, Indonesia berada di urutan lima besar Dunia.
Unicorn di Tanah Air bertambah dari 4 menjadi 8 pada 2020. Indonesia hanya dikalahkan AS, India, Inggris, dan Kanada.
"Banyak yang tidak memberi perhatian, kita sebenarnya memiliki angkatan digital talent yang sangat cemerlang dan masif. Ini generasi masa depan, mereka sangat sensitif pada
green economy, berfikir fleksibel,
sustainable. Mereka harus menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan IKN Nusantara nanti melalui industri kreatif,
light manufacturing,
green economy," kata dia.
Baca:
Luhut Sibuk Lobi Pangeran Arab Saudi untuk Biayai Pembangunan IKN
Ketiga, yakni teknologi. Dia menyebut Indonesia sesungguhnya sangat mumpuni mewujudkan IKN Nusantara sebagai
smart forest city, modern, inklusif, dan berperadaban maju. Tidak hanya hasil inovasi di Kementerian PUPR, berbagai perguruan tinggi terbaik Indonesia juga memiliki banyak teknologi yang sangat memadai untuk membangun kota baru IKN Nusantara.
"SDM serta teknologi kita sangat mumpuni. Ini justru kesempatan mempromosikan mereka, dan akan menjadi nilai tambah IKN Nusantara, karena dibangun dengan visi, rancang-bangun, tenaga, hingga teknologi kita sendiri," tegas Budi.
Kabar mundurnya SoftBank dari rencana investasi di Ibu Kota Negara (IKN) menjadi senjata baru bagi kalangan yang sejak awal pesimis akan pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Berita SoftBank mundur dari IKN Nusantara mencuat setelah Nikkei Asia menurunkan pernyataan resmi perusahaan pembiayaan asal Jepang ini, pada Jumat, 11 Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)