Jakarta: Presiden Joko Widodo memastikan penghargaan tanda kehormatan Republik Indonesia (RI) tidak diberikan sembarangan. Penerima penghargaan telah melewati seleksi oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
"Penghargaan diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan melewati pertimbangan matang," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Agustus 2020.
Jokowi mendengar polemik soal mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang menerima penghargaan. Dia menilai perbedaan pandangan politik tidak berarti bermusuhan.
"Ini negara demokrasi, saya berkawan baik dengan Pak Fahri dan Pak Fadli. Inilah Indonesia," ujar Kepala Negara.
Baca: Layakkah Fadli Zon dan Fahri Hamzah Dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya? Cek di Sini
Sementara itu, Fadli berterima kasih atas penghargaan yang diterima. Fadli menyebut apresiasi itu juga untuk masyarakat Indonesia.
"Saya dan saudara Fahri dari lembaga DPR sebetulnya penghargaan untuk rakyat dan demokrasi kita," ujar dia.
Menurut Fadli, perbedaan pandangan politik bukan sebagai perpecahan. Justru, potensi agar Indonesia semakin maju dengan adanya check and balance.
Baca: Jokowi Beri Tanda Kehormatan untuk 29 Tokoh Indonesia
Hal senada disampaikan Fahri. Politikus Partai Gelora itu mengatakan Presiden adalah kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. Momen Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia menjadi ajang Presiden mendorong kembali persatuan.
"Sebagai negara demokrasi kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan apalagi situasi sekarang covid-19," ujar Fahri.
Jakarta: Presiden Joko Widodo memastikan penghargaan
tanda kehormatan Republik Indonesia (RI) tidak diberikan sembarangan. Penerima penghargaan telah melewati seleksi oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
"Penghargaan diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan melewati pertimbangan matang," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Agustus 2020.
Jokowi mendengar polemik soal mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang menerima penghargaan. Dia menilai perbedaan pandangan politik tidak berarti bermusuhan.
"Ini negara demokrasi, saya berkawan baik dengan Pak Fahri dan Pak Fadli. Inilah Indonesia," ujar Kepala Negara.
Baca: Layakkah Fadli Zon dan Fahri Hamzah Dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya? Cek di Sini
Sementara itu, Fadli berterima kasih atas penghargaan yang diterima. Fadli menyebut apresiasi itu juga untuk masyarakat Indonesia.
"Saya dan saudara Fahri dari lembaga DPR sebetulnya penghargaan untuk rakyat dan demokrasi kita," ujar dia.
Menurut Fadli, perbedaan pandangan politik bukan sebagai perpecahan. Justru, potensi agar Indonesia semakin maju dengan adanya
check and balance.
Baca: Jokowi Beri Tanda Kehormatan untuk 29 Tokoh Indonesia
Hal senada disampaikan Fahri. Politikus Partai Gelora itu mengatakan Presiden adalah kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. Momen Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia menjadi ajang Presiden mendorong kembali persatuan.
"Sebagai negara demokrasi kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan apalagi situasi sekarang covid-19," ujar Fahri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)