medcom.id, Jakarta: Foto parcel dan surat dari BPK yang ditujukan ke Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding membuat heboh netizen. Apalagi salah satu item parcel itu adalah telepon seluler premium.
Karding buru-buru meluruskan informasi itu. “Saya sama sekali tidak tahu menahu soal adanya parcel itu yang kabarnya ditujukan ke saya,” kata Karding dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (7/7/2016).
Anggota Komisi III DPR itu justru baru tahu setelah dia dimintai pendapat oleh para wartawan. Karena, kata dia, beberapa hari terakhir ia sedang melaksanakan tugas di Palu, Sulawesi Tengah. Kalaupun memang ada yang memberinya parcel, dia menyampaikan terima kasih.
Foto parcel dan surat dari BPK yang ditujukan ke Abdul Kadir Karding, heboh di media sosial. Foto: Twitter
“Tapi sesuai aturan, saya tidak bisa menerima pemberian parcel dari pihak mana pun. Abdul Kadir Karding adalah salah satu pejabat publik (Anggota DPR) sehingga wajib hukumnya menghindari pemberian-pemberian seperti itu,” kata Karding.
Dia juga menyatakan kalau dirinya tak memiliki hubungan pekerjaan sebagai anggota Komisi III dengan BPK. Dilihat dari alamat pengiriman parcel, lanjut dia, tujuan parcel itu keliru. "Saya sudah tak tinggal di Permata Hijau (alamat yang tertera di parcel, red.). Sejak 2014 saya tinggal di perumahan DPR di Kalibata,” katanya.
Atas alasan itu pula dia tak pernah tahu ada kiriman parcel dari BPK. "Saya juga tak diberi tahu soal pemberian itu," katanya.
medcom.id, Jakarta: Foto parcel dan surat dari BPK yang ditujukan ke Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding membuat heboh netizen. Apalagi salah satu item parcel itu adalah telepon seluler premium.
Karding buru-buru meluruskan informasi itu. “Saya sama sekali tidak tahu menahu soal adanya parcel itu yang kabarnya ditujukan ke saya,” kata Karding dalam keterangan tertulis yang diterima
Metrotvnews.com, Jumat (7/7/2016).
Anggota Komisi III DPR itu justru baru tahu setelah dia dimintai pendapat oleh para wartawan. Karena, kata dia, beberapa hari terakhir ia sedang melaksanakan tugas di Palu, Sulawesi Tengah. Kalaupun memang ada yang memberinya parcel, dia menyampaikan terima kasih.
Foto parcel dan surat dari BPK yang ditujukan ke Abdul Kadir Karding, heboh di media sosial. Foto: Twitter
“Tapi sesuai aturan, saya tidak bisa menerima pemberian parcel dari pihak mana pun. Abdul Kadir Karding adalah salah satu pejabat publik (Anggota DPR) sehingga wajib hukumnya menghindari pemberian-pemberian seperti itu,” kata Karding.
Dia juga menyatakan kalau dirinya tak memiliki hubungan pekerjaan sebagai anggota Komisi III dengan BPK. Dilihat dari alamat pengiriman parcel, lanjut dia, tujuan parcel itu keliru. "Saya sudah tak tinggal di Permata Hijau (alamat yang tertera di parcel, red.). Sejak 2014 saya tinggal di perumahan DPR di Kalibata,” katanya.
Atas alasan itu pula dia tak pernah tahu ada kiriman parcel dari BPK. "Saya juga tak diberi tahu soal pemberian itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)