Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengantisipasi lonjakan angka penerbangan. Hal tersebut diramal bakal terjadi usai pemerintah resmi mengumumkan endemi.
"Yang menjadi topik hari ini adalah berkaitan dengan slot time. Kita tahu bahwa pandemi akan menjadi endemi, dan permintaan penerbangan baik dalam maupun luar negeri sangat tinggi," ujar Budi selepas rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Kemenhub mencatat jumlah penerbangan dalam negeri di sepanjang tahun ini sudah mencapai 71 persen dari total pergerakan di 2019. Menurut Budi, jumlah itu sudah cukup tinggi karena hampir menyamai angka di era prapandemi.
Sementara itu, pergerakan penerbangan internasional masih berada di angka 33 persen. Menurut Budi, ada masalah yang mengakibatkan belum ada lonjakan penerbangan.
"Terkait luar negeri, masalahnya bukan cuma pademi saja melainkan juga kesiapan negara-negara lain. Kita tahu ada negara yang belum itu siap untuk melakukan penerbangan internasional secara penuh terutama Tiongkok," jelas Budi.
Untuk terus mendorong pergerakan, pemerintah bersama seluruh maskapai akan meningkatkan daya layanan. Terutama, di bandara-bandara utama seperti Soekarno-Hatta.
"Kita akan rebalancing dari Terrminal 3 ke Terminal 2F. Kita buat penerbangan internasional tidak tertumpu pada terminal 3 saja," ucapnya.
Kemudian, Kemenhub bersama pengelola bandara juga akan menyiapkan tempat khusus bagi pelaku perjalanan umroh. Dengan begitu, pergerakan di terminal bisa lebih leluasa.
"Sehingga, pesawat tidak perlu antre karena itu yang membuat on time performance atau ketepatan kedatangan bermasalah. Itu sedang kami laksanakan," kata dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengantisipasi lonjakan angka penerbangan. Hal tersebut diramal bakal terjadi usai pemerintah resmi mengumumkan endemi.
"Yang menjadi topik hari ini adalah berkaitan dengan
slot time. Kita tahu bahwa pandemi akan menjadi endemi, dan permintaan penerbangan baik dalam maupun luar negeri sangat tinggi," ujar
Budi selepas rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Kemenhub mencatat jumlah
penerbangan dalam negeri di sepanjang tahun ini sudah mencapai 71 persen dari total pergerakan di 2019. Menurut Budi, jumlah itu sudah cukup tinggi karena hampir menyamai angka di era prapandemi.
Sementara itu, pergerakan penerbangan internasional masih berada di angka 33 persen. Menurut Budi, ada masalah yang mengakibatkan belum ada lonjakan penerbangan.
"Terkait luar negeri, masalahnya bukan cuma pademi saja melainkan juga kesiapan negara-negara lain. Kita tahu ada negara yang belum itu siap untuk melakukan penerbangan internasional secara penuh terutama Tiongkok," jelas Budi.
Untuk terus mendorong pergerakan, pemerintah bersama seluruh maskapai akan meningkatkan daya layanan. Terutama, di bandara-bandara utama seperti Soekarno-Hatta.
"Kita akan
rebalancing dari Terrminal 3 ke Terminal 2F. Kita buat penerbangan internasional tidak tertumpu pada terminal 3 saja," ucapnya.
Kemudian, Kemenhub bersama pengelola bandara juga akan menyiapkan tempat khusus bagi pelaku perjalanan umroh. Dengan begitu, pergerakan di terminal bisa lebih leluasa.
"Sehingga, pesawat tidak perlu antre karena itu yang membuat on time performance atau ketepatan kedatangan bermasalah. Itu sedang kami laksanakan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)