Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Instagram @lestarimoerdijat
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Instagram @lestarimoerdijat

Pengalaman Bangkit dari Tsunami Aceh Harus Jadi Motivasi Bersama Atasi Tantangan

Arga sumantri • 29 Desember 2022 12:28
Jakarta: Peristiwa tsunami Aceh 18 tahun lalu harus menjadi motivasi anak bangsa untuk bisa segera bangkit dalam situasi yang penuh tantangan saat ini. Bangsa ini terbukti mampu bangkit dari kehancuran akibat tsunami dan kembali membangun Aceh. 
 
"Bangsa ini telah membuktikan mampu memulihkan sebagian besar wilayah Aceh yang hancur akibat terjangan tsunami pada 2004. Semangat bersatu dan gotong-royong setiap anak bangsa kunci dari proses bangkitnya Aceh ketika itu," ungkap Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 29 Desember 2022.
 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bencana tsunami Aceh pada 2004 adalah yang terbesar di Indonesia. Korban meninggal dunia dari peristiwa alam tsunami Aceh itu disebut mencapai 227.898 jiwa.

Ketika itu, kata dia, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, swasta, komunitas, dan kelompok masyarakat bersatu dan memiliki tekad yang sama untuk segera memulihkan Aceh dari kehancuran. Sekaligus, meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam. 
 
"Dalam skala yang lebih luas praktik pemulihan dari kondisi yang masih banyak tantangan di sejumlah sektor di Indonesia, seharusnya bisa juga dilakukan," ujar Rerie.
 

Baca: Rayakan Natal dengan Khidmat, Kedepankan Semangat Kebersamaan


Berdasarkan penilaian Satgas Covid-19, ujar dia, kondisi penyebaran covid-19 di Indonesia terkendali. Namun, agar benar-benar memasuki status endemi covid-19, bangsa ini masih membutuhkan kerja sama semua pihak untuk memastikannya. 
 
"Demikian juga dengan target penurunan angka prevalensi stunting yang pada 2024 ditargetkan di bawah 14 persen," kata Anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu
 
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menyampaikan mengupayakan kecukupan gizi setiap generasi penerus lewat berbagai program yang ada juga membutuhkan komitmen kuat dari semua pihak. Ini agar bisa terlaksana demi mewujudkan daya saing anak bangsa yang memadai di masa datang.
 
Selain itu, hak-hak dasar warga negara, terutama kaum perempuan, belum sepenuhnya terjamin. Mereka membutuhkan kehadiran sejumlah undang-undang yang mampu mewujudkan kepastian hukum. 
 
Pembahasan beberapa rancangan undang-undang (RUU) tersendat dan membutuhkan gerak serta kepedulian bersama untuk menuntaskannya. Misalnya, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dan RUU Masyarakat Hukum Adat (RUU MHA).
 
"Hanya dengan semangat gotong-royong, persatuan dan komitmen kuat dari semua pihak, kebutuhan dasar setiap warga negara di negeri ini bisa terpenuhi demi mewujudkan generasi bangsa yang tangguh di masa depan," ungkap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan