Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas mengatakan kinerja aparatur sipil negara (ASN) harus memiliki dampak bagi masyarakat secara luas. Hal ini menjadi instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Arahan Presiden (Jokowi) kan harus berdampak, ini jangan sampai ASN sibuk pagi sore datang ke kantor tapi dampaknya tidak kelihatan," ujar Azwar ditemui di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 16 November 2022.
Untuk mendukung arahan Presiden Jokowi, Azwar tengah fokusk dalam mendorong birokrasi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Salah satunya melalui reformasi birokrasi tematik.
Azwar menjelaskan reformasi birokrasi tematik akan mempercepat pengetasan kemiskinan. Ia melihat kurang lebih alokasi anggaran seluruh kementerian/lembaga dalam menangani kemiskinan sebesar Rp500 triliun. Namun, dengan anggara tersebut hanya mampu menurunkan kemiskinan 0,6 persen.
"Karena kementerian lembaga ini sibuk di kegiatan, karena sibuk di kegiatan maka sibuk ngabisin anggaran," tuturnya.
Ke depan, melalui reformasi birokrasi tematik, Azwar akan merubah pola kerja di kementerian/lembaga yang fokus meningkatkan reformasi birokrasi hanya untuk menaikan tunjangan kinerja (tukin). Hal ini dinilai tidak akan memberikan dampak ke masyarakat.
"Reformasi birokrasi dikejar oleh kementerian/lembaga ke Kemenpan RB untuk naikkan Tukin. Nah kalau reformasi birokrasi hanya untuk kenaikan tukin berarti dampaknya kurang," jelasnya.
Selain itu, pihaknya akan fokus pada investasi layanan yang diyakini akan meningkatkan reformasi birokrasi. Lalu, akan mendorong pemerintah daerah hingga lembaga untuk mempercepat penerapan digitalisasi.
"Karena kalau sudah digital pasti pelayanannya cepat, kalau sudah digital pasti lebih akuntabel, dan Kalau digital pasti pelayannya lebih lebih keren," bebernya.
Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (
Menpan RB) Azwar Anas mengatakan kinerja
aparatur sipil negara (ASN) harus memiliki dampak bagi masyarakat secara luas. Hal ini menjadi instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Arahan Presiden (Jokowi) kan harus berdampak, ini jangan sampai ASN sibuk pagi sore datang ke kantor tapi dampaknya tidak kelihatan," ujar Azwar ditemui di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 16 November 2022.
Untuk mendukung arahan Presiden Jokowi, Azwar tengah fokusk dalam mendorong
birokrasi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Salah satunya melalui reformasi birokrasi tematik.
Azwar menjelaskan reformasi birokrasi tematik akan mempercepat pengetasan kemiskinan. Ia melihat kurang lebih alokasi anggaran seluruh kementerian/lembaga dalam menangani kemiskinan sebesar Rp500 triliun. Namun, dengan anggara tersebut hanya mampu menurunkan kemiskinan 0,6 persen.
"Karena kementerian lembaga ini sibuk di kegiatan, karena sibuk di kegiatan maka sibuk
ngabisin anggaran," tuturnya.
Ke depan, melalui reformasi birokrasi tematik, Azwar akan merubah pola kerja di kementerian/lembaga yang fokus meningkatkan
reformasi birokrasi hanya untuk menaikan tunjangan kinerja (tukin). Hal ini dinilai tidak akan memberikan dampak ke masyarakat.
"Reformasi birokrasi dikejar oleh kementerian/lembaga ke Kemenpan RB untuk naikkan Tukin. Nah kalau reformasi birokrasi hanya untuk kenaikan tukin berarti dampaknya kurang," jelasnya.
Selain itu, pihaknya akan fokus pada investasi layanan yang diyakini akan meningkatkan reformasi birokrasi. Lalu, akan mendorong pemerintah daerah hingga lembaga untuk mempercepat penerapan digitalisasi.
"Karena kalau sudah digital pasti pelayanannya cepat, kalau sudah digital pasti lebih akuntabel, dan Kalau digital pasti pelayannya lebih lebih keren," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)