Metrotnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi izin Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea untuk menggelar aksi pada May Day, 1 Mei mendatang. Namun, Jokowi meminta aksi dilakukan dengan damai.
"Presiden mempersilahkan aksi May Day besok tanggal 1 Mei. Intinya Presiden tidak antidemo May Day," kata Andi seusai menghadap Jokowi di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Menurut dia, izin tersebut harus dibarengi kerja sama antara kepolisian dan presiden buruh dalam mengkondusifkan suasana aksi nantinya. "Jadi aparat keamanan bisa menjaga May Day lebih baik," imbuh dia.
Ia menjelaskan, sekitar 200 Ribu buruh akan long march menuju depan Istana Merdeka untuk mendeklarasikan rumah politik buruh. "Kekuatan kita hampir 200 ribu massa ke Istana nanti. Jadi long march dari pukul 10.00 WIB menunju istana, langsung Sholat Jumat di depan istana, kita akan lakukan deklarasi bahwa buruh harus punya rumah politik sendiri tahun 2019," pungkas Andi
Metrotnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi izin Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea untuk menggelar aksi pada May Day, 1 Mei mendatang. Namun, Jokowi meminta aksi dilakukan dengan damai.
"Presiden mempersilahkan aksi
May Day besok tanggal 1 Mei. Intinya Presiden tidak antidemo
May Day," kata Andi seusai menghadap Jokowi di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Menurut dia, izin tersebut harus dibarengi kerja sama antara kepolisian dan presiden buruh dalam mengkondusifkan suasana aksi nantinya. "Jadi aparat keamanan bisa menjaga
May Day lebih baik," imbuh dia.
Ia menjelaskan, sekitar 200 Ribu buruh akan
long march menuju depan Istana Merdeka untuk mendeklarasikan rumah politik buruh. "Kekuatan kita hampir 200 ribu massa ke Istana nanti. Jadi
long march dari pukul 10.00 WIB menunju istana, langsung Sholat Jumat di depan istana, kita akan lakukan deklarasi bahwa buruh harus punya rumah politik sendiri tahun 2019," pungkas Andi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)