medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara tentang tata ruang yang ideal dan kepemimpinan yang seharusnya dilakukan wali kota se-Indonesia untuk mengatur dan memimpin kota mereka. Di hadapan wali kota se Indonesia dan beberapa menteri Kabinet Kerja, menjelaskan berbagai hal yang harus dimiliki sebuah kota agar memiliki lingkungan yang baik. Komposisi ruang hijau, jalur pejalan kaki, tempat hiburan, dan pemukiman harus pas dan seimbang.
Lingkungan yang baik dan bersih, kata dia, harus berhasil diciptakan wali kota untuk mewujudkan kota cerdas. Pemerintah, kata dia, telah memancing kota-kota untuk menjaga kebersihan lingkungan, pemerintah menyediakan penghargaan Adipura.
"Sebenarnya seperti bicara lingkungan, ada Adipura, yang jelas bukan Kalpataru," celetuk JK yang disambut tawa para tamu undangan acara peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 di JCC Senayan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015).
Pernyataan JK tersebut mengungkit kembali kenangan saat pesta demokrasi rakyat tahun lalu. Dalam sebuah debat, lawan politik JK dalam Pilpres 2014, Hatta Rajasa sempat salah menyebut penghargaan Adipura sebagai penghargaan Kalpataru.
Adipura merupakan penghargaan yang diberikan kepada kota-kota yang berhasil mengelola kebersihan dan tata lingkungan. Sedangkan Kalpataru, sebuah penghargaan yang diberikan kepada individu dan kelompok yang berjasa dalam pelestarian lingkungan.
Tak hanya lingkungan, JK pun mengingatkan sebuah kota juga harus memberikan manfaat ekonomi. Industri, perdagangan, dan jasa bisa memberikan dampak ekonomi yang kuat untuk kota. Namun, keseimbangan komposisi tetap harus diperhatikan.
"Kita juga punya masalah industri butuh energi tapi juga butuh lingkungan yang baik. Begitu juga dengan perdagangan dan jasa. Ada hal yang penting disamping indeks, adalah leadership," tegas JK.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara tentang tata ruang yang ideal dan kepemimpinan yang seharusnya dilakukan wali kota se-Indonesia untuk mengatur dan memimpin kota mereka. Di hadapan wali kota se Indonesia dan beberapa menteri Kabinet Kerja, menjelaskan berbagai hal yang harus dimiliki sebuah kota agar memiliki lingkungan yang baik. Komposisi ruang hijau, jalur pejalan kaki, tempat hiburan, dan pemukiman harus pas dan seimbang.
Lingkungan yang baik dan bersih, kata dia, harus berhasil diciptakan wali kota untuk mewujudkan kota cerdas. Pemerintah, kata dia, telah memancing kota-kota untuk menjaga kebersihan lingkungan, pemerintah menyediakan penghargaan Adipura.
"Sebenarnya seperti bicara lingkungan, ada Adipura, yang jelas bukan Kalpataru," celetuk JK yang disambut tawa para tamu undangan acara peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 di JCC Senayan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015).
Pernyataan JK tersebut mengungkit kembali kenangan saat pesta demokrasi rakyat tahun lalu. Dalam sebuah debat, lawan politik JK dalam Pilpres 2014, Hatta Rajasa sempat salah menyebut penghargaan Adipura sebagai penghargaan Kalpataru.
Adipura merupakan penghargaan yang diberikan kepada kota-kota yang berhasil mengelola kebersihan dan tata lingkungan. Sedangkan Kalpataru, sebuah penghargaan yang diberikan kepada individu dan kelompok yang berjasa dalam pelestarian lingkungan.
Tak hanya lingkungan, JK pun mengingatkan sebuah kota juga harus memberikan manfaat ekonomi. Industri, perdagangan, dan jasa bisa memberikan dampak ekonomi yang kuat untuk kota. Namun, keseimbangan komposisi tetap harus diperhatikan.
"Kita juga punya masalah industri butuh energi tapi juga butuh lingkungan yang baik. Begitu juga dengan perdagangan dan jasa. Ada hal yang penting disamping indeks, adalah
leadership," tegas JK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)