Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Dok. Istimewa
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Dok. Istimewa

Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Norma Kehidupan Baru

Theofilus Ifan Sucipto • 26 Juli 2020 22:29
Jakarta: Pemerintah diminta menggencarkan sosialisasi norma kehidupan baru atau adaptasi kebiasaan baru. Pemahaman masyarakat yang benar terkait new normal diyakini mencegah penambahan kasus virus korona (covid-19).
 
"Norma kehidupan baru di masa pandemi belum banyak dipahami masyarakat, akibatnya penyebaran Covid-19 terus terjadi di tengah upaya pemerintah menggenjot sektor ekonomi," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat di Jakarta, Minggu, 26 Juli 2020.
 
Wanita yang akrab disapa Rerie itu meminta sosialisasi dilakukan hingga ke akar rumput. Upaya tersebut harus dilakukan secara konsisten.

“Sehingga protokol kesehatan di masa pandemi seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak bisa menjadi perilaku dalam keseharian,” ujar politikus Partai NasDem itu.
 
Rerie mengkritisi munculnya klaster-klaster baru penyebaran covid-19 di sejumlah daerah. Bahkan, hal itu terjadi sejak pemerintah bertekad mengendalikan covid-19 dan menggenjot sektor ekonomi bersamaan.
 
Menurut Rerie, klaster baru berasal dari perkantoran yang kurang ketat melaksanakan protokol kesehatan. Kemudian sejumlah pejabat di daerah hingga tenaga kesehatan turut terpapar virus berbahaya itu.
 
"Kenyataannya, 30 tenaga kesehatan terpapar virus korona saat ikut acara gowes bareng di Blitar, Jawa Timur," ucap dia.
 
Rerie menyayangkan masih ada perkantoran yang bandel. Seharusnya, kata dia, penyebaran visa dicegah dengan protokol kesehatan yang ketat.
 
“Sedangkan pejabat kantor pelayanan publik terpapar virus korona, berisiko tinggi karena berpotensi menularkan covid-19 ke masyarakat yang dilayani,” tegas dia.
 
Rerie mendorong pemerintah segera menerapkan strategi yang tepat dalam menanamkan norma kehidupan baru. Tentunya, dengan metode yang mudah dipahami masyarakat.
 
“Karena bila ada orang atau sekelompok orang yang menolak melaksanakan protokol kesehatan kelompok  itu berpotensi menjadi penyebar virus,”  tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan