Jakarta: Presiden Joko Widodo mendesak seluruh kepala daerah segera mempercepat belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Tujuannya, menekan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Saya harapkan apa yang telah dilakukan pemerintah pusat diperkuat lagi di daerah. Dengan percepatan realisasi APBD. Terutama belanja bantuan sosial dan belanja modal yang mendukung pemulihan ekonomi terutama sektor UMKM," kata Jokowi dalam video konferensinya, Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis, 22 Oktober 2020.
Jokowi juga meminta kementerian, lembaga, dan daerah mengutamakan pembelian produk dalam negeri. Mulai dari produk pertanian hingga produk UMKM lainnya.
"Ini untuk menjaga keseimbangan suplai dan demand, itu sangat penting agar di saat perekonomian kita mulai pulih dan daya beli masyarakat telah kembali normal tidak terjadi tekanan signifikan terhadap harga-harga," ujarnya.
Kepala Negara mengatakan kondisi perekonomian pada 2020 sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, pemerintah dituntut mampu mempertahankan tingkat inflasi agar tidak terlalu rendah.
"Inflasi harus kita jaga pada titik keseimbangan agar memberikan stimulus pada produsen untuk tetap berproduksi," kata Jokowi.
Baca: Subsidi Gaji Termin I Mencapai 98,09%
Beberapa cara telah dilakukan, mulai dari membuat Program Keluarga Harapan, Bantuan Langsung Tunai Desa, bantuan sembako, Kartu Prakerja, hingga subsidi gaji. Pemerintah juga mengeluarkan bantuan produktif untuk bantuan modal UMKM.
"Dengan berbagai skema bantuan sosial tersebut diharapkan akan meningkatkan konsumsi rumah tangga. Menaikkan kendali demand dan akhirnya akan mendorong tumbuhnya suplai," ujarnya.
Jakarta: Presiden
Joko Widodo mendesak seluruh kepala daerah segera mempercepat belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Tujuannya, menekan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Saya harapkan apa yang telah dilakukan pemerintah pusat diperkuat lagi di daerah. Dengan percepatan realisasi
APBD. Terutama belanja bantuan sosial dan belanja modal yang mendukung pemulihan ekonomi terutama sektor UMKM," kata Jokowi dalam video konferensinya, Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis, 22 Oktober 2020.
Jokowi juga meminta kementerian, lembaga, dan daerah mengutamakan pembelian produk dalam negeri. Mulai dari produk pertanian hingga produk UMKM lainnya.
"Ini untuk menjaga keseimbangan suplai dan
demand, itu sangat penting agar di saat perekonomian kita mulai pulih dan daya beli masyarakat telah kembali normal tidak terjadi tekanan signifikan terhadap harga-harga," ujarnya.
Kepala Negara mengatakan kondisi perekonomian pada 2020 sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, pemerintah dituntut mampu mempertahankan tingkat inflasi agar tidak terlalu rendah.
"Inflasi harus kita jaga pada titik keseimbangan agar memberikan stimulus pada produsen untuk tetap berproduksi," kata Jokowi.
Baca:
Subsidi Gaji Termin I Mencapai 98,09%
Beberapa cara telah dilakukan, mulai dari membuat Program Keluarga Harapan, Bantuan Langsung Tunai Desa, bantuan sembako, Kartu Prakerja, hingga subsidi gaji. Pemerintah juga mengeluarkan bantuan produktif untuk bantuan modal UMKM.
"Dengan berbagai skema bantuan sosial tersebut diharapkan akan meningkatkan konsumsi rumah tangga. Menaikkan kendali
demand dan akhirnya akan mendorong tumbuhnya suplai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)