Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) konsisten menolak wacana perubahan jabatan kepala negara menjadi tiga periode. Wacana tersebut terus bergulir.
"Kita doakan (wacana presiden tiga periode) tidak ditempuh Pak Jokowi. Ambil asumsi Pak Jokowi tidak tergoda," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Universitas Mercu Buana, Sabtu, 8 Mei 2021.
Anggota Komisi II itu menyebut Kepala Negara telah menegaskan menolak wacana tersebut. Hal itu dapat dilihat dari respons RI 1 yang disampaikan di sejumlah kesempatan.
"Kan menyatakan ada yang ingin membunuh saya menampar muka saya," tutur dia.
Mardani heran masih ada pihak-pihak yang terus mendengungkan hal tersebut. Apalagi, elektabilitas Jokowi masih tertinggi dalam sejumlah survei.
(Baca: Jokowi: Saya Tidak Berniat Jadi Presiden Tiga Periode)
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyampaikan sejumlah skenario pasangan calon (paslon) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya, duet Jokowi dan Ketua Umum (Ketum) Prabowo Subianto.
"Dan kalau ini terjadi akan melawan kotak kosong," kata Qodari dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Universitas Mercu Buana, Sabtu, 8 Mei 2021.
Namun, butuh upaya ekstra mewujudkan skenario ini. Sebab, mesti mengamendemen Pasal 7 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Aturan menyebut seseorang hanya diperkenankan menjadi kepala negara sebanyak dua kali.
"Tentunya ini akan terjadi apabila amendemen masa jabatan bisa tiga periode," ujar dia.
Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap
Presiden Joko Widodo (Jokowi) konsisten menolak wacana perubahan jabatan kepala negara menjadi tiga periode. Wacana tersebut terus bergulir.
"Kita doakan (wacana presiden tiga periode) tidak ditempuh Pak Jokowi. Ambil asumsi Pak Jokowi tidak tergoda," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Universitas Mercu Buana, Sabtu, 8 Mei 2021.
Anggota Komisi II itu menyebut Kepala Negara telah menegaskan menolak wacana tersebut. Hal itu dapat dilihat dari respons RI 1 yang disampaikan di sejumlah kesempatan.
"Kan menyatakan ada yang ingin membunuh saya menampar muka saya," tutur dia.
Mardani heran masih ada pihak-pihak yang terus mendengungkan hal tersebut. Apalagi, elektabilitas Jokowi masih tertinggi dalam sejumlah survei.
(Baca:
Jokowi: Saya Tidak Berniat Jadi Presiden Tiga Periode)
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyampaikan sejumlah skenario pasangan calon (paslon) Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024. Salah satunya, duet Jokowi dan Ketua Umum (Ketum) Prabowo Subianto.
"Dan kalau ini terjadi akan melawan kotak kosong," kata Qodari dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Universitas Mercu Buana, Sabtu, 8 Mei 2021.
Namun, butuh upaya ekstra mewujudkan skenario ini. Sebab, mesti
mengamendemen Pasal 7 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Aturan menyebut seseorang hanya diperkenankan menjadi kepala negara sebanyak dua kali.
"Tentunya ini akan terjadi apabila amendemen masa jabatan bisa tiga periode," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)