Jakarta: Politikus Partai Golkar Aziz Syamsudin tak jadi dilantik sebagai ketua DPR dalam sidang paripurna hari ini. Keputusan diambil berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) yang membahas surat Setya Novanto ihwal pengunduran diri dan penunjukan calon pengganti.
Ketua Fraksi Partai Golkar Robert J Kardinal mengatakan rapat paripurna penutupan masa sidang ke-14 hanya membacakan pergantian ketua DPR. Rapat Bamus yang diikuti pimpinan DPR dan perwakilan seluruh fraksi sepakat tak menindaklanjuti surat penunjukan Aziz.
"Tidak (dilantik), hasilnya semua surat yang masuk akan dibacakan. Yang dibacakan nomornya dan perihalnya," ujar Robert di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Pergantian ketua DPR, kata Robert, dikembalikan pada proses internal Partai Golkar. Itu pula yang menjadi alasan surat penunjukan Aziz tidak langsung ditindaklanjuti.
"Surat Aziz tetap dibacakan, tapi tidak ada pelaksanaannya (pelantikan). Lihat mekanisme. Nanti sesuai di Golkar dan fraksi sendiri," ucap Robert.
Robert mengaku menyampaikan surat Novanto kepada pimpinan DPR karena menjalankan tugas sebagai ketua fraksi atau perpanjangan tangan DPP Golkar. Ia membantah disebut sewenang-wenang mengikuti titah Novanto.
"Saya bikin surat pengantar kepada pimpinan DPR ada surat masuk. Itu tugas fraksi ya itu, kan mekanismenya begitu, tinggal kita salurkan saja, jadi ada surat masuk kita salurkan. Surat kan ke saya, saya laksanakan surat itu," beber dia.
Jakarta: Politikus Partai Golkar Aziz Syamsudin tak jadi dilantik sebagai ketua DPR dalam sidang paripurna hari ini. Keputusan diambil berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) yang membahas surat Setya Novanto ihwal pengunduran diri dan penunjukan calon pengganti.
Ketua Fraksi Partai Golkar Robert J Kardinal mengatakan rapat paripurna penutupan masa sidang ke-14 hanya membacakan pergantian ketua DPR. Rapat Bamus yang diikuti pimpinan DPR dan perwakilan seluruh fraksi sepakat tak menindaklanjuti surat penunjukan Aziz.
"Tidak (dilantik), hasilnya semua surat yang masuk akan dibacakan. Yang dibacakan nomornya dan perihalnya," ujar Robert di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Pergantian ketua DPR, kata Robert, dikembalikan pada proses internal Partai Golkar. Itu pula yang menjadi alasan surat penunjukan Aziz tidak langsung ditindaklanjuti.
"Surat Aziz tetap dibacakan, tapi tidak ada pelaksanaannya (pelantikan). Lihat mekanisme. Nanti sesuai di Golkar dan fraksi sendiri," ucap Robert.
Robert mengaku menyampaikan surat Novanto kepada pimpinan DPR karena menjalankan tugas sebagai ketua fraksi atau perpanjangan tangan DPP Golkar. Ia membantah disebut sewenang-wenang mengikuti titah Novanto.
"Saya bikin surat pengantar kepada pimpinan DPR ada surat masuk. Itu tugas fraksi ya itu, kan mekanismenya begitu, tinggal kita salurkan saja, jadi ada surat masuk kita salurkan. Surat kan ke saya, saya laksanakan surat itu," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)