Jakarta: Politikus Partai Golkar Siti Hediati Heriyadi atau Titiek Soeharto membela mantan suaminya Prabowo Subianto perihal pidato kontrovesial Indonesia bubar 2030. Menurut Titiek, pidato Prabowo dikaitkan dengan jumlah utang Indonesia yang terus meningkat.
"Sekarang utangnya kita sudah berapa? Sudah Rp4 ribu (trilyun). Terus setiap tahun nambah ya tentu saja tanpa ada perubahan saya rasa bisa begitu (bubar)," kata Titiek di sela-sela Rakernas Parta Golkar, Hotel Sultan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat 23 Maret 2018.
Menurut Titiek, utang luar negeri tak ada salahnya asalkan digunakan untuk hal-hal produktif dan menciptakan lapangan kerja. Bukan sebaliknya, utang yang membengkak menjadi beban generasi penerus.
"Nanti kalau enggak, sekarang sudah Rp4 ribu (trilyun) nanti tahun depan tambah lagi berapa ribu ribu ribu kan anak cucu kita yang keberatan membayar utang itu," jelasnya.
Baca: Jokowi Tertawa Indonesia Disebut Bubar di 2030
Namun, Titiek enggan lebih jauh menanggapi pidato mantan Danjen Kopassus itu. Apakah pidato Prabowo untuk menakut-nakuti rakyat Indonesia atau hanya bentuk kewaspadaan dini.
"Aduh saya engga tahu ya. Saya engga dengar juga pidatonya apa dan saya bukan beliau. Jadi saya engga tahu apa yang ada di pikiran beliau," pungkasnya.
Penyataan Prabowo menjadi buah bibir setelah sebuah akun Facebook mengunggah pidatonya. Tak diketahui kapan pidato itu disampaikan. Namun, Prabowo menyebut negara luar membuat kajian bila Indonesia akan bubar pada 2030.
Baca: Kapolri Yakin 2030 Indonesia Tidak Bubar
"Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video yang diunggah, Senin, 19 Maret 2018.
Dia mengkritik para elite yang tak mempermasalahkan 80 persen tanah dan aset Indonesia hanya dikuasai 1 persen rakyat. Dia juga menyinggung soal kekayaan Indonesia yang dibawa ke luar negeri yang diabaikan para elite.
"Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi," kata Prabowo.
Jakarta: Politikus Partai Golkar Siti Hediati Heriyadi atau Titiek Soeharto membela mantan suaminya Prabowo Subianto perihal pidato kontrovesial Indonesia bubar 2030. Menurut Titiek, pidato Prabowo dikaitkan dengan jumlah utang Indonesia yang terus meningkat.
"Sekarang utangnya kita sudah berapa? Sudah Rp4 ribu (trilyun). Terus setiap tahun nambah ya tentu saja tanpa ada perubahan saya rasa bisa begitu (bubar)," kata Titiek di sela-sela Rakernas Parta Golkar, Hotel Sultan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat 23 Maret 2018.
Menurut Titiek, utang luar negeri tak ada salahnya asalkan digunakan untuk hal-hal produktif dan menciptakan lapangan kerja. Bukan sebaliknya, utang yang membengkak menjadi beban generasi penerus.
"Nanti kalau enggak, sekarang sudah Rp4 ribu (trilyun) nanti tahun depan tambah lagi berapa ribu ribu ribu kan anak cucu kita yang keberatan membayar utang itu," jelasnya.
Baca: Jokowi Tertawa Indonesia Disebut Bubar di 2030
Namun, Titiek enggan lebih jauh menanggapi pidato mantan Danjen Kopassus itu. Apakah pidato Prabowo untuk menakut-nakuti rakyat Indonesia atau hanya bentuk kewaspadaan dini.
"Aduh saya engga tahu ya. Saya engga dengar juga pidatonya apa dan saya bukan beliau. Jadi saya engga tahu apa yang ada di pikiran beliau," pungkasnya.
Penyataan Prabowo menjadi buah bibir setelah sebuah akun Facebook mengunggah pidatonya. Tak diketahui kapan pidato itu disampaikan. Namun, Prabowo menyebut negara luar membuat kajian bila Indonesia akan bubar pada 2030.
Baca: Kapolri Yakin 2030 Indonesia Tidak Bubar
"Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video yang diunggah, Senin, 19 Maret 2018.
Dia mengkritik para elite yang tak mempermasalahkan 80 persen tanah dan aset Indonesia hanya dikuasai 1 persen rakyat. Dia juga menyinggung soal kekayaan Indonesia yang dibawa ke luar negeri yang diabaikan para elite.
"Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi," kata Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DMR)