Jakarta: Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mempersilakan calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melobi dirinya dan anggota dewan lain. Masinton tak merasa haram ada lobi-lobi di tengah proses seleksi capim KPK.
"Kalau mau datang lobi-lobi, silaturahmi ya silakan," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 September 2019.
Masinton mengaku belum ada lobi atau kunjungan dari para capim KPK. Ia menilai lobi politik merupakan hal lumrah.
"Biasa aja seperti teman-teman kalau mau nyalon sebagai pimpinan redaksi, lobi ke owner-nya silahturahmi, memperkenalkan diri kan enggak salah," ujarnya.
Masinton mengatakan lobi-lobi boleh dilakukan para capim KPK guna menguatkan keyakinan para anggota dewan. Namun, ia menyebut lobi politik belum tentu memuluskan proses seleksi yang bersangkutan.
"Rapi kalau minta dipilih ya nanti kami pertimbangkan, tapi tidak otomatis," ujarnya.
Proses seleksi calon pimpinan KPK di DPR telah berlangsung sejak Senin, 9 September 2019. Ketika itu, DPR mendengar penjelasan dari panitia seleksi yang meloloskan sepuluh calon. DPR kemudian memberikan topik makalah pada para capim dengan sistem undi.
Selasa, 10 September 2019, DPR mendengarkan masukan masyarakat terkait calon pimpinan KPK. Hari ini, uji kelayakan dan kepatutan dimulai terhadap lima capim KPK, yakni hakim Nawawi Pomolango, advokat Lili Pintauli Siregar, pegawai Kementerian Keuangan Sigit Danang Joyo, dosen Nurul Ghufron, dan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) I Nyoman Wara.
Capim KPK sisanya bakal diuji esok hari. Durasi uji kelayakan dan kepatutan setiap capim KPK sekitar 1 jam 30 menit.
Jakarta: Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mempersilakan calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melobi dirinya dan anggota dewan lain. Masinton tak merasa haram ada lobi-lobi di tengah proses seleksi capim KPK.
"Kalau mau datang lobi-lobi, silaturahmi ya silakan," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 September 2019.
Masinton mengaku belum ada lobi atau kunjungan dari para capim KPK. Ia menilai lobi politik merupakan hal lumrah.
"Biasa aja seperti teman-teman kalau mau nyalon sebagai pimpinan redaksi, lobi ke owner-nya silahturahmi, memperkenalkan diri kan enggak salah," ujarnya.
Masinton mengatakan lobi-lobi boleh dilakukan para capim KPK guna menguatkan keyakinan para anggota dewan. Namun, ia menyebut lobi politik belum tentu memuluskan proses seleksi yang bersangkutan.
"Rapi kalau minta dipilih ya nanti kami pertimbangkan, tapi tidak otomatis," ujarnya.
Proses seleksi calon pimpinan KPK di DPR telah berlangsung sejak Senin, 9 September 2019. Ketika itu, DPR mendengar penjelasan dari panitia seleksi yang meloloskan sepuluh calon. DPR kemudian memberikan topik makalah pada para capim dengan sistem undi.
Selasa, 10 September 2019, DPR mendengarkan masukan masyarakat terkait calon pimpinan KPK. Hari ini, uji kelayakan dan kepatutan dimulai terhadap lima capim KPK, yakni hakim Nawawi Pomolango, advokat Lili Pintauli Siregar, pegawai Kementerian Keuangan Sigit Danang Joyo, dosen Nurul Ghufron, dan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) I Nyoman Wara.
Capim KPK sisanya bakal diuji esok hari. Durasi uji kelayakan dan kepatutan setiap capim KPK sekitar 1 jam 30 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)