medcom.id, Jakarta: Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambut baik pengawalan yang akan dilakukan anggota organisasi masyarakat (ormas) Forkabi di seluruh tempat pengumutan suara (TPS) dalam putaran kedua Pilkada DKI 2017.
Namun demikian, dirinya berpesan pengawalan tersebut tentunya harus sesuai dengan aturan yang dibuat KPU.
"Selama semuanya berjalan sesuai aturan yang ada, kami menyambut baik," kata Anies di Cipete, Jakarta Selatan, Sabtu 11 Maret 2017.
Ia mengaku telah berulang kali menyampaikan pihaknya butuh usaha pengamanan. Ada tiga hal pengamanan yang harus dipastikan yakni, adil, jujur, dan demokratis.
Adil, kata dia, artinya pemerintah dan seluruh aparaturnya tidak boleh memihak. Sementara itu, jujur artinya semua proses harus dilakukan dengan prinsip-prinsip jujur, semua diberikan hak yang benar dan baik.
"Ketiga demokratis, itu artinya yang berhak memilih diberikan kesempatan memilih dan yang tidak berhak memilih, tidak ikut-ikut. Nah mengamankan ini yang penting," lanjut dia.
Pasangan dari Sandiaga Uno ini tak ingin bila aturan melarang adanya penambahan pemilih di atas 2,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT), maka hal tersebut harus ditegakkan. Menurut dia, dalam kenyataannya, permasalahan ini masih terjadi pada putaran pertama Pilkada DKI.
"Kita harap aparat KPU, aparat pemerintah membantu menegakkan. Hadirnya teman-teman, warga negara Indonesia lain untuk membantu mengamankan selama dia bergerak di luar TPS sebagai warga negara dan sesuai dengan peraturan, kami menyambut baik," tukas dia.
Sementara itu, Ketua DPD Forkabi Jakarta Selatan, Abdul Ghoni menyatakan telah berkoordinasi dengan anggota Forkabi seluruh DKI Jakarta untuk membantu pengawalan di tiap TPS. Ia juga akan menggandeng sejumlah relawan dan ormas, seperti Front Pembela Islam (FPI) untuk membantu pengawalan.
"Kami akan menyiapkan dari satu TPS itu 10 orang dari unsur relawan dan ormas yang ada agar TPS itu terjaga dengan baik," ucap dia.
Ia berharap dengan pengawalan ini, tak ada lagi kecurangan. Terutama, bertambahnya jumlah pemilih yang tak masuk dalam DPT.
medcom.id, Jakarta: Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambut baik pengawalan yang akan dilakukan anggota organisasi masyarakat (ormas) Forkabi di seluruh tempat pengumutan suara (TPS) dalam putaran kedua Pilkada DKI 2017.
Namun demikian, dirinya berpesan pengawalan tersebut tentunya harus sesuai dengan aturan yang dibuat KPU.
"Selama semuanya berjalan sesuai aturan yang ada, kami menyambut baik," kata Anies di Cipete, Jakarta Selatan, Sabtu 11 Maret 2017.
Ia mengaku telah berulang kali menyampaikan pihaknya butuh usaha pengamanan. Ada tiga hal pengamanan yang harus dipastikan yakni, adil, jujur, dan demokratis.
Adil, kata dia, artinya pemerintah dan seluruh aparaturnya tidak boleh memihak. Sementara itu, jujur artinya semua proses harus dilakukan dengan prinsip-prinsip jujur, semua diberikan hak yang benar dan baik.
"Ketiga demokratis, itu artinya yang berhak memilih diberikan kesempatan memilih dan yang tidak berhak memilih, tidak ikut-ikut. Nah mengamankan ini yang penting," lanjut dia.
Pasangan dari Sandiaga Uno ini tak ingin bila aturan melarang adanya penambahan pemilih di atas 2,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT), maka hal tersebut harus ditegakkan. Menurut dia, dalam kenyataannya, permasalahan ini masih terjadi pada putaran pertama Pilkada DKI.
"Kita harap aparat KPU, aparat pemerintah membantu menegakkan. Hadirnya teman-teman, warga negara Indonesia lain untuk membantu mengamankan selama dia bergerak di luar TPS sebagai warga negara dan sesuai dengan peraturan, kami menyambut baik," tukas dia.
Sementara itu, Ketua DPD Forkabi Jakarta Selatan, Abdul Ghoni menyatakan telah berkoordinasi dengan anggota Forkabi seluruh DKI Jakarta untuk membantu pengawalan di tiap TPS. Ia juga akan menggandeng sejumlah relawan dan ormas, seperti Front Pembela Islam (FPI) untuk membantu pengawalan.
"Kami akan menyiapkan dari satu TPS itu 10 orang dari unsur relawan dan ormas yang ada agar TPS itu terjaga dengan baik," ucap dia.
Ia berharap dengan pengawalan ini, tak ada lagi kecurangan. Terutama, bertambahnya jumlah pemilih yang tak masuk dalam DPT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SCI)