Jakarta: Sebentar lagi Indonesia akan menghadapi agenda politik besar, yaitu Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Diharapkan, pesta demokrasi itu tak berdampak buruk terhadap kerukunan masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang saat berbicara di Rapat Koordinasi Nasional FKUB dan Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten/Kota di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 18 April 2018. Dia mengimbau seluruh pihak dapat menjaga kerukunan dan toleransi di tahun politik.
Senator asal Kalimantan Barat itu menimpali, perbedaan pandangan dan pilihan dalam pesta demokrasi merupakan hal biasa. Namun, jangan sampai hal itu berdampak buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dinamika politik menjelang, selama, dan sesudah pelaksanaan pilkada serentak dan pilpres akan sangat meriah, bahkan bisa saja menimbulkan gesekan-gesekan kecil di sana-sini," kata Oesman.
Senator asal Kalimantan Barat itu menilai, perbedaan pandangan dan pilihan merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi. Menurutnya, perbedaan itu membuktikan kedewasaan masyarakat Indonesia.
Namun, perbedaan itu harus diikuti dengan sikap kesatria, menyempurnakan, menjaga, dan memelihara kesatuan persatuan. Dia tak ingin perbedaan pilihan itu menjadi benih perpecahan. Oleh karenanya, Oesman kembali mengingatkan agar seluruh pihak memperkokoh pondasi kebangsaan dan persatuan. Dengan begitu, keharmonisan antar masyarakat tetap akan terjaga meski memiliki pilihan berbeda.
“Saya mengajak dan mengimbau saudara-saudara segenap komponen bangsa melalui Forum Kerukunan Antar Umat Beragama ini untuk menjaga kerukunan sosial, keharmonisan antarumat beragama sebagai panggilan tugas mulia di tahun politik ini,” ujar dia.
Jakarta: Sebentar lagi Indonesia akan menghadapi agenda politik besar, yaitu Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Diharapkan, pesta demokrasi itu tak berdampak buruk terhadap kerukunan masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang saat berbicara di Rapat Koordinasi Nasional FKUB dan Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten/Kota di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 18 April 2018. Dia mengimbau seluruh pihak dapat menjaga kerukunan dan toleransi di tahun politik.
Senator asal Kalimantan Barat itu menimpali, perbedaan pandangan dan pilihan dalam pesta demokrasi merupakan hal biasa. Namun, jangan sampai hal itu berdampak buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dinamika politik menjelang, selama, dan sesudah pelaksanaan pilkada serentak dan pilpres akan sangat meriah, bahkan bisa saja menimbulkan gesekan-gesekan kecil di sana-sini," kata Oesman.
Senator asal Kalimantan Barat itu menilai, perbedaan pandangan dan pilihan merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi. Menurutnya, perbedaan itu membuktikan kedewasaan masyarakat Indonesia.
Namun, perbedaan itu harus diikuti dengan sikap kesatria, menyempurnakan, menjaga, dan memelihara kesatuan persatuan. Dia tak ingin perbedaan pilihan itu menjadi benih perpecahan. Oleh karenanya, Oesman kembali mengingatkan agar seluruh pihak memperkokoh pondasi kebangsaan dan persatuan. Dengan begitu, keharmonisan antar masyarakat tetap akan terjaga meski memiliki pilihan berbeda.
“Saya mengajak dan mengimbau saudara-saudara segenap komponen bangsa melalui Forum Kerukunan Antar Umat Beragama ini untuk menjaga kerukunan sosial, keharmonisan antarumat beragama sebagai panggilan tugas mulia di tahun politik ini,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)