Jakarta: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan Jembatan Batam-Bintan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Jembatan ini akan memudahkan akses masyarakat.
“Maka saya mengajak semua pihak agar nantinya Jembatan Batam-Bintan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah, dan yang paling penting untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Moeldoko dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021.
Sesuai mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan pembangunan Jembatan Batam-Bintan berjalan lancar. Apabila ada kendala, KSP dijamin melakukan penyelesaian persoalan secara cepat dan tepat.
"Pada intinya, pemerintah akan melakukan segala upaya untuk percepatan pembangunan, sehingga Jembatan Batam-Bintan dapat segera dibangun dan beroperasi serta memberikan dampak positif bagi masyarakat," ucap dia.
Desain jembatan Batam-Bintan senilai Rp13,66 triliun. Gambar: Kementerian PUPR
Untuk langkah percepatan, Moeldoko meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan perencanaan dengan baik. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau diminta segera memberikan perizinan dan pembebasan lahan.
“Karena ini adalah bentuk sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha,” jelas Moeldoko.
Baca: Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Rampung Sebelum 2024
Moeldoko juga mendorong Badan Usaha Milik Negara maupun Swasta, untuk mengajak calon investor berpartisipasi dalam lelang Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPU) Jembatan Batam-Bintan. Lelang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Jembatan Batam-Bintan direncanakan memiliki panjang 14,76 kilometer (km). Proyek ini akan menelan investasi Rp13,66 triliun dengan biaya konstruksi Rp9,78 triliun
Jakarta: Kepala Staf Kepresidenan
Moeldoko memastikan Jembatan Batam-Bintan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Jembatan ini akan memudahkan akses masyarakat.
“Maka saya mengajak semua pihak agar nantinya Jembatan Batam-Bintan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah, dan yang paling penting untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Moeldoko dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021.
Sesuai mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan pembangunan
Jembatan Batam-Bintan berjalan lancar. Apabila ada kendala, KSP dijamin melakukan penyelesaian persoalan secara cepat dan tepat.
"Pada intinya, pemerintah akan melakukan segala upaya untuk percepatan pembangunan, sehingga Jembatan Batam-Bintan dapat segera dibangun dan beroperasi serta memberikan dampak positif bagi masyarakat," ucap dia.
Desain jembatan Batam-Bintan senilai Rp13,66 triliun. Gambar: Kementerian PUPR
Untuk langkah percepatan, Moeldoko meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (
PUPR) menyiapkan perencanaan dengan baik. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau diminta segera memberikan perizinan dan pembebasan lahan.
“Karena ini adalah bentuk sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha,” jelas Moeldoko.
Baca:
Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Rampung Sebelum 2024
Moeldoko juga mendorong Badan Usaha Milik Negara maupun Swasta, untuk mengajak calon investor berpartisipasi dalam lelang Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPU) Jembatan Batam-Bintan. Lelang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Jembatan Batam-Bintan direncanakan memiliki panjang 14,76 kilometer (km). Proyek ini akan menelan investasi Rp13,66 triliun dengan biaya konstruksi Rp9,78 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)