Pramono Anung--Antara/Yudhi Mahatma
Pramono Anung--Antara/Yudhi Mahatma

Eks-Gafatar Diserang, Istana: Kita Tak Mau Ada Tindakan Intoleran

Desi Angriani • 20 Januari 2016 14:34
medcom.id, Jakarta: Istana telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, terkait penyerangan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). TNI juga sudah merelokasi kelompok eks Gafatar.
 
"Kita tidak mau tindakan intoleran dilakukan siapa pun," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Presiden, Rabu (20/1/2016).
 
Pramono mengatakan, Indonesia adalah negara berbineka dan majemuk. Tapi, siapa pun tak boleh bertindak semena-mena terhadap pihak lain, meski berbeda pandangan.

"(Penyerangan) di lapangan sudah bisa dipadamkan. Pemerintah akan melihat, mempelajari, dan mencari siapa dalangnya," kata Pramono.
 
Menurut Pramono, warga eks-Gafatar dan pemda setempat sepakat relokasi berlangsung empat hari. Namun, sebelum itu terealisasi, warga eks-Gafatar telanjur diserang. "Ya nanti setelah di relokasi tentunya akan dikembalikan," terangnya.
 
Warga membakar puluhan barak kelompok eks anggota Gafatar di Desa Motong, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa 19 Januari. Warga kesal lantaran ratusan kepala keluarga eks-Gafatar tak juga angkat kaki dari desa itu.
 
Warga setempat nekat memasuki pemukiman seluas 43 hektare itu. Mereka memaksa penghuni meninggalkan barak. Setelah memastikan barak kosong, warga lalu membakar beberapa bangunan semi permanen.
 
Aparat bersenjata berusaha menenangkan warga. Polisi lantas membawa kelompok eks-Gafatar ke bus dan truk di luar pemukiman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan