Surat permintaan fasilitas diduga dari Yuddy Chrisnandi. Foto: istimewa
Surat permintaan fasilitas diduga dari Yuddy Chrisnandi. Foto: istimewa

Hanura Akan Investigasi Surat Permintaan Fasilitas Diduga dari Menteri Yuddy

Dheri Agriesta • 01 April 2016 13:17
medcom.id, Jakarta: Yuddy Chrisnandi membantah mengeluarkan surat permintaan fasilitas untuk koleganya Wahyu Dewanto. Meski demikian, Partai Hanura akan tetap menginvestigasi masalah tersebut.
 
"Di Hanura kan ada Badan Kehormatan. Badan Kehormatan yang akan investigasi dan menindaklanjuti surat yang beredar itu," kata Ketua DPP Partai Hanura Syarifuddin Sudding di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016).
 
Foto surat berkop Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) perihal permohonan fasilitas untuk Wahyu Dewanto dan keluarganya beredar Kamis 31 Maret. Wahyu diketahui teman Menteri PAN-RB Yuddy di Partai Hanura.

Dalam surat tertanggal 22 Maret ditulis bahwa Wahyu, istri, dan tiga anaknya, akan berkunjung ke Sydney dan Gold Coast, Australia, pada 24 Maret-2 April. Karena itu, Yuddy Chrisnandi disebut meminta bantuan Konsulat Jenderal RI di Sydney menyediakan fasilitas berupa akomodasi dan transportasi selama Wahyu dan keluarga di Sydney.
 
Surat dengan nomor B/1337/S.PANRB/03/2016 ditanda tangani Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dwi Wahyu Atmaji ditunjukkan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri.
 
Sudding mengatakan Hanura sudah berusaha mengklarifikasi soal surat tersebut kepada Wahyu. Namun, Wahyu belum bisa memberikan keterangan karena sedang merawat orangtuanya yang sakit. "Pada saatnya, kami akan klarifikasi," ujar Sudding.
 
Menurut Sudding, pemerintah tidak boleh memberikan fasilitas kepada pejabat yang berkunjung untuk keperluan pribadi. Dia menegaskan, fasilitas dari negara hanya untuk kunjungan bersifat kenegaraan.
 
"Kalau kunjungan kenegaraan dalam melaksanakan tugas memang ada protokoler yang mengatur itu," kata Sudding.
 
Yuddy mengaku tidak pernah memerintahkan Wahyu Atmaji membuat surat tersebut. Dia mengatakan, kementeriannya akan mengusut asal usul surat itu.
 
"Saya tidak tahu menahu surat itu. Saya juga tidak pernah memerintahkan membuat surat itu," kata Yuddy di Surabaya, kemarin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan