Jakarta: Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menyebut Koalisi Perubahan untuk Persatuan semakin solid ketimbang koalisi partai lainnya. Bahkan, dengan koalisi yang lebih dulu dibentuk seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Sudah pasti (solid) itu indikasi (kedewasaan) karena tidak mudah untuk menyatukan partai-partai," kata Firman saat dihubungi, Sabtu, 25 Maret 2023
Ia mengatakan ada koalisi yang terdiri dari dua partai dan sudah memenuhi syarat, tapi tak kunjung memunculkan nama kandidatnya. Sedangkan, KIB yang usia koalisinya lebih awal juga tidak kunjung mendapatkan nama calon presiden dan wakil presiden yang disepakati.
"Ini progres dan soliditasnya lebih panjang juga proses panjang," ujar dia.
Dia menilai Koalisi Perubahan bisa menunjukkan kedewasaan berpolitik. Hal ini terlihat dari sikap koalisi yang memberikan kebebasan pada calon presidennya untuk menentukan pendamping atau cawapres.
"Jadi bisa diselesaikan secara dewasa mengendalikan cawapres kepada Anies Baswedan. Saya kira ini indikasi kedewasaan secara kuat dan indikasi itu memang lebih solid," ungkap dia.
Ia mengatakan dinamika politik memang masih mungkin terjadi. Namun, dengan kesolidan Koalisi Perubahan, maka tawaran yang diberikan kepada partai lain akan terbatas.
"Partai tidak hanya menjadi follower tapi tentunya mereka ingin menjadi atau punya pengaruh di koalisi," ujar dia.
Senada, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan melihat soliditas Koalisi Perubahan semakin kuat. Masalahnya tinggal pada sosok pendamping Anies Baswedan.
"Sudah makin solid, tapi masih belum jelas cawapresnya. Benar-benar sudah solid kalau nanti sudah jelas cawapresnya," ungkap Djayadi.
Dia menilai isu calon wakil presiden masih akan menjadi perdebatan dalam Koalisi Perubahan. Namun, ia menilai gerak Koalisi Perubahan lebih terarah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menyebut Koalisi Perubahan untuk Persatuan semakin solid ketimbang
koalisi partai lainnya. Bahkan, dengan koalisi yang lebih dulu dibentuk seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Sudah pasti (solid) itu indikasi (kedewasaan) karena tidak mudah untuk menyatukan partai-partai," kata Firman saat dihubungi, Sabtu, 25 Maret 2023
Ia mengatakan ada koalisi yang terdiri dari dua partai dan sudah memenuhi syarat, tapi tak kunjung memunculkan nama kandidatnya. Sedangkan, KIB yang usia koalisinya lebih awal juga tidak kunjung mendapatkan nama calon presiden dan wakil presiden yang disepakati.
"Ini progres dan soliditasnya lebih panjang juga proses panjang," ujar dia.
Dia menilai Koalisi Perubahan bisa menunjukkan kedewasaan berpolitik. Hal ini terlihat dari sikap koalisi yang memberikan kebebasan pada calon presidennya untuk menentukan pendamping atau cawapres.
"Jadi bisa diselesaikan secara dewasa mengendalikan cawapres kepada
Anies Baswedan. Saya kira ini indikasi kedewasaan secara kuat dan indikasi itu memang lebih solid," ungkap dia.
Ia mengatakan dinamika politik memang masih mungkin terjadi. Namun, dengan kesolidan Koalisi Perubahan, maka tawaran yang diberikan kepada partai lain akan terbatas.
"Partai tidak hanya menjadi
follower tapi tentunya mereka ingin menjadi atau punya pengaruh di koalisi," ujar dia.
Senada, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan melihat soliditas Koalisi Perubahan semakin kuat. Masalahnya tinggal pada sosok pendamping
Anies Baswedan.
"Sudah makin solid, tapi masih belum jelas cawapresnya. Benar-benar sudah solid kalau nanti sudah jelas cawapresnya," ungkap Djayadi.
Dia menilai isu calon wakil presiden masih akan menjadi perdebatan dalam Koalisi Perubahan. Namun, ia menilai gerak Koalisi Perubahan lebih terarah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)