Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh/Medcom.id/Fachri.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh/Medcom.id/Fachri.

Surya Paloh Sebut Pertemuan dengan Jokowi Membahas Prediksi Negara Gagal

Fachri Audhia Hafiez • 15 Juni 2022 20:24
Jakarta: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap isi pertemuan sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan reshuffle kabinet. Menurut Surya Paloh, pertemuan itu membahas mengenai prediksi World Bank dan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) terkait negara gagal.
 
"Tidak ada pembahasan yang terlalu serius tadi. Jadi memang satu hal yang saya pikir merupakan catatan serius adalah mengenai apa yang dipahami oleh IMF dan World Bank," kata Surya Paloh di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2022.
 
Menurut Surya Paloh, terdapat catatan serius terkait 60 negara yang memiliki indikasi potensi menjadi negara failed state atau negara gagal. Presiden Jokowi disebut fokus mengenai hal itu.

"Karena efek dari pada pandemi, yang menimbulkan krisis pangan, dan multi crisis yang terjadi di negara-negara tersebut. Tapi tidak disebutkan negara-negara tersebut IMF maupun World Bank," ujar Surya Paloh.
 
Baca: Perangi Lonjakan Harga, IMF Desak Negara-Negara di Dunia Bantu Warga Rentan
 
Indonesia, kata Surya Paloh, sudah mendapatkan peringatan. Namun, tidak masuk dalam daftar potensi negara gagal.
 
"Kita bersyukur, Indonesia tidak masuk dalam daftar dari negara yang terancam seperti itu," ucap Surya Paloh.
 
Sejumlah ketua umum partai politik (parpol) diundang makan siang oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara sebelum melantik menteri dan wakil menteri. Dua menteri yang dilantik adalah Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) serta Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
 
Tiga nama wakil menteri yang dilantik yaitu Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Raja Juli Antoni sebagai Wamen ATR/Wakil Kepala BPN.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan