Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat mengatur dan memperhatikan jarak antarkehamilan ibu. Hal tersebut untuk memastikan anak menerima cukup gizi dan mencegah stunting atau kekerdilan.
"Diatur, sehingga ibu sudah pulih, gizinya baik, boleh punya anak lagi," kata Presiden saat berdialog dengan peserta acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29, di Medan, Sumatra Utara, Kamis, 7 Juli 2022.
Dalam kesempatan itu, Presiden bertanya apakah seorang ibu boleh memiliki satu, dua, bahkan tiga anak dalam hidupnya. Peserta terdengar ragu menjawab saat Presiden mengajukan pertanyaan boleh atau tidaknya seorang ibu memiliki tiga anak.
Ada yang menjawab boleh, dan sebagian lainnya menjawab tidak. Presiden pun menyampaikan seorang ibu boleh memiliki tiga anak, namun dia mengimbau agar jaraknya diatur lebih dari tiga tahun dari anak sebelumnya.
"Jangan tiap tahun punya anak. (Diatur) lebih dari tiga tahun. Dan yang paling penting menyiapkan pendidikannya agar menjadi SDM generasi penerus yang berkualitas," ujar Presiden.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengimbau masyarakat mengatur dan memperhatikan jarak
antarkehamilan ibu. Hal tersebut untuk memastikan anak menerima cukup gizi dan mencegah
stunting atau kekerdilan.
"Diatur, sehingga
ibu sudah pulih, gizinya baik, boleh punya anak lagi," kata Presiden saat berdialog dengan peserta acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29, di Medan, Sumatra Utara, Kamis, 7 Juli 2022.
Dalam kesempatan itu, Presiden bertanya apakah seorang ibu boleh memiliki satu, dua, bahkan tiga anak dalam hidupnya. Peserta terdengar ragu menjawab saat Presiden mengajukan pertanyaan boleh atau tidaknya seorang ibu memiliki tiga anak.
Ada yang menjawab boleh, dan sebagian lainnya menjawab tidak. Presiden pun menyampaikan seorang ibu boleh memiliki tiga anak, namun dia mengimbau agar jaraknya diatur lebih dari tiga tahun dari anak sebelumnya.
"Jangan tiap tahun punya anak. (Diatur) lebih dari tiga tahun. Dan yang paling penting menyiapkan pendidikannya agar menjadi SDM generasi penerus yang berkualitas," ujar Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)