Jakarta: Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2019-2023 tinggal menyisakan 20 kandidat dari berbagai profesi. Pekerjaan rumah KPK menjadi tantangan besar bagi siapapun yang terpilih.
Direktur Centre For Budget Analysis Uchok Sky Khadafi mengatakan persiapan ibu kota baru harus menjadi sorotan. Sebab, pembenahan infrastruktur dan pengadaan barang jasa akan mengeluarkan biaya besar.
"Karena itu perlu perhatian ekstra untuk mengawal uang negara dalam proyek tersebut agar tidak ada korupsi di dalamnya," kata Uchok, Kamis 29 Agustus 2019.
Uchok menegaskan, capim KPK harus mampu mengawasi APBN dan APBD, baik untuk infrastruktur maupun pengadaan barang dan jasa.
"Harus berani menindak oknum yang menyalahgunakan anggaran negara dan daerah. Harus lebih berani lagi melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) tanpa memandang bulu. Ini penting untuk menjaga kas negara tepat sasaran," ujarnya.
Uchok berharap pansel capim KPK bisa memberikan dan mendapatkan poimpinan KPK yang mampu membawa KPK menjadi lebih baik.
Sebelumnya, salah satu capim KPK dari Polri, Antam Novambar menyebut masalah korupsi harus dituntaskan hingga ke akarnya. Menurutnya, perlu ketegasan dan keberanian untuk menindak dan memproses hukum oknum Polri yang terlibat kasus korupsi.
"Saya orang Sunda, ada pepatah Sunda, ikan didapat airnya enggak keruh. Kita tegakan hukum tanpa menimbulkan kegaduhan, tetap jalan hukumnya tapi jangan kegaduhan.Tangkap, enggak usah di koran," kata Antam Novambar.
Sebanyak 20 orang dinyatakan lolos profile assessment capim KPK. Peserta seleksi yang lolos ke tahap selanjutnya meliputi polisi, jaksa, pensiunan jaksa, anggota KPK, hakim, advokat, dosen, hingga pegawai negeri sipil (PNS). Peserta seleksi yang lolos wajib mengikuti tahapan tes wawancara serta uji publik yang digelar hingga Kamis, 29 Agustus 2019.
Jakarta: Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2019-2023 tinggal menyisakan 20 kandidat dari berbagai profesi. Pekerjaan rumah KPK menjadi tantangan besar bagi siapapun yang terpilih.
Direktur Centre For Budget Analysis Uchok Sky Khadafi mengatakan persiapan ibu kota baru harus menjadi sorotan. Sebab, pembenahan infrastruktur dan pengadaan barang jasa akan mengeluarkan biaya besar.
"Karena itu perlu perhatian ekstra untuk mengawal uang negara dalam proyek tersebut agar tidak ada korupsi di dalamnya," kata Uchok, Kamis 29 Agustus 2019.
Uchok menegaskan, capim KPK harus mampu mengawasi APBN dan APBD, baik untuk infrastruktur maupun pengadaan barang dan jasa.
"Harus berani menindak oknum yang menyalahgunakan anggaran negara dan daerah. Harus lebih berani lagi melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) tanpa memandang bulu. Ini penting untuk menjaga kas negara tepat sasaran," ujarnya.
Uchok berharap pansel capim KPK bisa memberikan dan mendapatkan poimpinan KPK yang mampu membawa KPK menjadi lebih baik.
Sebelumnya, salah satu capim KPK dari Polri, Antam Novambar menyebut masalah korupsi harus dituntaskan hingga ke akarnya. Menurutnya, perlu ketegasan dan keberanian untuk menindak dan memproses hukum oknum Polri yang terlibat kasus korupsi.
"Saya orang Sunda, ada pepatah Sunda, ikan didapat airnya enggak keruh. Kita tegakan hukum tanpa menimbulkan kegaduhan, tetap jalan hukumnya tapi jangan kegaduhan.Tangkap, enggak usah di koran," kata Antam Novambar.
Sebanyak 20 orang dinyatakan lolos profile assessment capim KPK. Peserta seleksi yang lolos ke tahap selanjutnya meliputi polisi, jaksa, pensiunan jaksa, anggota KPK, hakim, advokat, dosen, hingga pegawai negeri sipil (PNS). Peserta seleksi yang lolos wajib mengikuti tahapan tes wawancara serta uji publik yang digelar hingga Kamis, 29 Agustus 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)