Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan tak setuju Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota baru hari ini. Pengumuman ibu kota baru sebaiknya dilakukan setelah pelantikan periode berikutnya.
"Kalau habis dilantik nanti masih bisa kalau soal ibu kota," kata Zulkifli di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.
Zulkifli menyebut kasus kerusuhan di Papua dan Papua Barat belum selesai. Kasus itu pun menyorot perhatian internasional.
"Kalau ada apa-apa dengan Papua gimana coba? Jadi fokus dulu ke situ kan," ungkap dia.
Baca: Keunggulan dan Kelemahan Kaltim Jadi Ibu Kota Baru
Ketua Umum PAN itu meminta pemerintah fokus menyelesaikan kasus Papua. Seluruh perangkat negara diminta turun tangan.
"Saya sih mengatakan kita sekarang menghadapi teman teman di Papua. Coba lihat video-video itu, itu perlu penanganan serius," tegas dia.
Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota baru siang nanti. Terdapat tiga provinsi yang menjadi kandidat ibu kota baru, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Presiden telah mengantongi kajian ibu kota anyar sejak Jumat, 23 Agustus 2019. Pada tahap pertama, dibutuhkan waktu tiga tahun membangun Kantor Presiden, kantor kementerian dan lembaga, Gedung MPR dan DPR, dan berbagai fasilitas di atas lahan seluas 3.000 hektare.
Dana yang dibutuhkan mencapai Rp466 triliun. Sebanyak 20 persen dari total biaya akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sisanya kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta keterlibatan swasta maupun badan usaha.
Untuk APBN, pemerintah tidak akan menggunakan penerimaan negara yang bersumber dari pajak. Alokasi 20 persen anggaran dari kas negara tersebut akan diperoleh melalui kerja sama pengelolaan aset.
Valuasi aset bangunan negara yang ada di sepanjang Jalan Medan Merdeka dan Jalan Sudirman-Thamrin saja bisa mencapai Rp150 triliun. Artinya, jumlah itu dapat menutup kebutuhan anggaran Rp93 triliun untuk membangun istana, pangkalan TNI, hingga kebutuhan rumah dinas.
Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan tak setuju Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota baru hari ini. Pengumuman ibu kota baru sebaiknya dilakukan setelah pelantikan periode berikutnya.
"Kalau habis dilantik nanti masih bisa kalau soal ibu kota," kata Zulkifli di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.
Zulkifli menyebut kasus kerusuhan di Papua dan Papua Barat belum selesai. Kasus itu pun menyorot perhatian internasional.
"Kalau ada apa-apa dengan Papua gimana coba? Jadi fokus dulu ke situ kan," ungkap dia.
Baca: Keunggulan dan Kelemahan Kaltim Jadi Ibu Kota Baru
Ketua Umum PAN itu meminta pemerintah fokus menyelesaikan kasus Papua. Seluruh perangkat negara diminta turun tangan.
"Saya sih mengatakan kita sekarang menghadapi teman teman di Papua. Coba lihat video-video itu, itu perlu penanganan serius," tegas dia.
Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota baru siang nanti. Terdapat tiga provinsi yang menjadi kandidat ibu kota baru, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Presiden telah mengantongi kajian ibu kota anyar sejak Jumat, 23 Agustus 2019. Pada tahap pertama, dibutuhkan waktu tiga tahun membangun Kantor Presiden, kantor kementerian dan lembaga, Gedung MPR dan DPR, dan berbagai fasilitas di atas lahan seluas 3.000 hektare.
Dana yang dibutuhkan mencapai Rp466 triliun. Sebanyak 20 persen dari total biaya akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sisanya kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta keterlibatan swasta maupun badan usaha.
Untuk APBN, pemerintah tidak akan menggunakan penerimaan negara yang bersumber dari pajak. Alokasi 20 persen anggaran dari kas negara tersebut akan diperoleh melalui kerja sama pengelolaan aset.
Valuasi aset bangunan negara yang ada di sepanjang Jalan Medan Merdeka dan Jalan Sudirman-Thamrin saja bisa mencapai Rp150 triliun. Artinya, jumlah itu dapat menutup kebutuhan anggaran Rp93 triliun untuk membangun istana, pangkalan TNI, hingga kebutuhan rumah dinas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)