medcom.id, Jakarta: Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie mengaku sudah memecat 400 penyelenggara pemilu dalam kurun lima tahun.
"Karena nyatanya selama lima tahun kami terpaksa memberhentikan lebih dari 400 orang. Banyak sekali. Bahkan DKPP ini dianggap terlalu produktif," kata Jimly di Kantor KPU pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin 10 April 2017.
Jimly mengaku, keberadaan DKPP pada mulanya tidak disukai. Namun seiring berjalannya waktu, Jimly bersyukur, para penyelenggara pemilu mulai memahami fungsi dari DKPP.
"Alhamdulillah kehadiran DKPP itu sudah built in di dalam budaya kerja penyelenggara pemilu, baik KPU dan jajarannya, maupun Bawaslu dan jajarannya," ujar Jimly.
Jimly berharap banyak dengan penyelenggara pemilu yang ada. Bahkan juga kepada komisioner KPU dan Bawaslu terpilih yang akan dilantik hari ini di Istana Kepresidenan. Jimly tak meragukan kualitas masing-masing komisioner. Jimly menilai DPR tak salah pilih.
"Mudah-mudahan sistem etika menjadi kesadaran. Masing-masing harus memperbaiki kualitas pelayanan pemilih, peserta pemilu dan kandidat. Intinya hal yang bersifat kurang. Seperti tertib administrasi yang tidak baik dan profesionalisme," beber dia.
medcom.id, Jakarta: Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie mengaku sudah memecat 400 penyelenggara pemilu dalam kurun lima tahun.
"Karena nyatanya selama lima tahun kami terpaksa memberhentikan lebih dari 400 orang. Banyak sekali. Bahkan DKPP ini dianggap terlalu produktif," kata Jimly di Kantor KPU pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin 10 April 2017.
Jimly mengaku, keberadaan DKPP pada mulanya tidak disukai. Namun seiring berjalannya waktu, Jimly bersyukur, para penyelenggara pemilu mulai memahami fungsi dari DKPP.
"Alhamdulillah kehadiran DKPP itu sudah built in di dalam budaya kerja penyelenggara pemilu, baik KPU dan jajarannya, maupun Bawaslu dan jajarannya," ujar Jimly.
Jimly berharap banyak dengan penyelenggara pemilu yang ada. Bahkan juga kepada komisioner KPU dan Bawaslu terpilih yang akan dilantik hari ini di Istana Kepresidenan. Jimly tak meragukan kualitas masing-masing komisioner. Jimly menilai DPR tak salah pilih.
"Mudah-mudahan sistem etika menjadi kesadaran. Masing-masing harus memperbaiki kualitas pelayanan pemilih, peserta pemilu dan kandidat. Intinya hal yang bersifat kurang. Seperti tertib administrasi yang tidak baik dan profesionalisme," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)