Jakarta: Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengunjungi Pondok Pesantren Ora Aji yang dimiliki Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta, Sabtu malam, 20 Mei 2023. Zulhas sempat diajak oleh Gus Miftah untuk mengikuti pengajian yang digelar di sekitar Ponpes Ora Aji.
Pengajian rutin bertajuk Mujahadah Dzikrul Ghofilin ini biasa digelar setiap malam Ahad Pahing. Kegiatan itu dihadiri ribuan jemaah yang merupakan warga sekitar hingga luar Pulau Jawa.
Sontak, ribuan jemaah yang didominasi mak-mak terlihat antusias menyambut Zulhas. Banyak yang mengajaknya bersalaman hingga berswafoto.
Di atas panggung, Gus Miftah mengajak jemaah dan para santri belajar dari perjalanan hidup Zulhas hingga meraih kesuksesan.
"Coba hari ini kita belajar dari Pak Zulkifli Hasan, saya panggil beliau ini Papih karena saya dekat dengan beliau. Posisi apa coba yang pernah beliau raih? Menteri Kehutanan, Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, sekarang Menteri Perdagangan," kata Gus Miftah sambil diselingi guyonan-guyonan khasnya, dilansir pada Minggu, 21 Mei 2023.
Menurut Gus Miftah, perjalanan hidup dan kesuksesan yang diraih Zulhas layak dijadikan contoh dan menjadi teladan.
"Tidak ada kelezatan setelah bersusah payah. Maka ketika melihat orang yang kita anggap sukses. Sebenarnya yang mesti kita lihat adalah bukan posisinya yang sekarang, apa yang beliau miliki, beliau sudah punya apa, beliau sebagai apa, bagi saya itu sudah nggak menarik lagi. Tapi yang perlu dilihat apa? Prosesnya," ujar Gus Miftah.
Dia meminta para jemaah mengingat ilmu menjadi orang sukses, yakni 3 N (niteni, nirokke, nambahi). "Jadi saya ingin mengajak beliau ini cerita, kebiasaan-kebiasaan beliau hingga menjadi wasilah sampai hari ini," ujar dia.
Zulhas pun menceritakan sekilas kisah hidupnya yang banyak mendapatkan doa dan bekal baik dari kedua orang tuanya.
"Saya sebenarnya nggak lebih hebat dari teman-teman saya di sini, enggak lebih hebat dari bapak-bapak, ibu-ibu yang ada di sini. Saya orang biasa dari kampung, dari dusun, tapi mungkin doa ibu saya," kata Zulhas.
Zulhas mengatakan kedua orang tuanya, terutama sang ayah, kerap mengajari dia dan saudara-saudara kandungnya disiplin sejak masih kanak-kanak. Alhasil, dia menjadi sosok yang tangguh.
"Kami tiap jam 4 (dini hari) dibanguni, bu. Saya usia 6 tahun sudah dibanguni, susah bangun, muka dikasih air. Tugas saya mukul beduk, terus, usia 6 tahun. Belakangan saya baru tahu itulah cara mendidik anak-anak kita menjadi anak yang tangguh," ungkap dia.
Dia menyampaikan orang boleh pintar, tapi kalau rapuh mentalnya akan susah untuk maju. Menurut dia, bangun pagi bagi anak-anak adalah persoalan yang sangat sulit dan latihan yang paling berat.
"Jadi kalau anak kita mampu bangun jam 4 pagi dan terbiasa, apalagi soal-soal yang lain, jadi dididik," kata dia.
Zulhas membeberkan pesan penting dari sang ayah yang terus mengilhami dirinya. "Jadi kalau subuhan ayah saya selalu bilang, 'nak, ayah boleh susah tapi kamu jangan seperti ayah nanti. Ayah akan berjuang sekuat tenaga agar kamu lebih berguna, lebih hebat lagi, lebih maju lagi daripada ayah sekarang'," ujar Ketua Umum PAN itu.
Zulhas memberikan motivasi kepada para orang tua dan anak-anak untuk tetap semangat, rajin belajar, dan selalu berlomba-lomba dalam kebaikan dan prestasi. Bahkan, dia merogoh kocek alias hingga ratusan juta rupiah untuk memberikan bantuan dana pendidikan bagi anak-anak yang tidak memiliki cukup biaya melanjutkan sekolah.
"Kalau ada yang kesulitan sekolah, saya akan kasih satu anak Rp1 juta. Ini saya siap berikan untuk 250 anak," ujar Zulhas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Menteri Perdagangan,
Zulkifli Hasan (Zulhas), mengunjungi Pondok Pesantren Ora Aji yang dimiliki Miftah Maulana Habiburrohman alias
Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta, Sabtu malam, 20 Mei 2023. Zulhas sempat diajak oleh Gus Miftah untuk mengikuti pengajian yang digelar di sekitar Ponpes Ora Aji.
Pengajian rutin bertajuk Mujahadah Dzikrul Ghofilin ini biasa digelar setiap malam Ahad Pahing. Kegiatan itu dihadiri ribuan jemaah yang merupakan warga sekitar hingga luar Pulau Jawa.
Sontak, ribuan jemaah yang didominasi mak-mak terlihat antusias menyambut Zulhas. Banyak yang mengajaknya bersalaman hingga berswafoto.
Di atas panggung, Gus Miftah mengajak jemaah dan para santri belajar dari perjalanan hidup Zulhas hingga meraih kesuksesan.
"Coba hari ini kita belajar dari Pak Zulkifli Hasan, saya panggil beliau ini Papih karena saya dekat dengan beliau. Posisi apa coba yang pernah beliau raih? Menteri Kehutanan, Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, sekarang Menteri Perdagangan," kata Gus Miftah sambil diselingi guyonan-guyonan khasnya, dilansir pada Minggu, 21 Mei 2023.
Menurut Gus Miftah, perjalanan hidup dan kesuksesan yang diraih Zulhas layak dijadikan contoh dan menjadi teladan.
"Tidak ada kelezatan setelah bersusah payah. Maka ketika melihat orang yang kita anggap sukses. Sebenarnya yang mesti kita lihat adalah bukan posisinya yang sekarang, apa yang beliau miliki, beliau sudah punya apa, beliau sebagai apa, bagi saya itu sudah nggak menarik lagi. Tapi yang perlu dilihat apa? Prosesnya," ujar Gus Miftah.
Dia meminta para jemaah mengingat ilmu menjadi orang sukses, yakni 3 N (
niteni, nirokke, nambahi). "Jadi saya ingin mengajak beliau ini cerita, kebiasaan-kebiasaan beliau hingga menjadi wasilah sampai hari ini," ujar dia.
Zulhas pun menceritakan sekilas kisah hidupnya yang banyak mendapatkan doa dan bekal baik dari kedua orang tuanya.
"Saya sebenarnya nggak lebih hebat dari teman-teman saya di sini, enggak lebih hebat dari bapak-bapak, ibu-ibu yang ada di sini. Saya orang biasa dari kampung, dari dusun, tapi mungkin doa ibu saya," kata Zulhas.
Zulhas mengatakan kedua orang tuanya, terutama sang ayah, kerap mengajari dia dan saudara-saudara kandungnya disiplin sejak masih kanak-kanak. Alhasil, dia menjadi sosok yang tangguh.
"Kami tiap jam 4 (dini hari) dibanguni, bu. Saya usia 6 tahun sudah dibanguni, susah bangun, muka dikasih air. Tugas saya mukul beduk, terus, usia 6 tahun. Belakangan saya baru tahu itulah cara mendidik anak-anak kita menjadi anak yang tangguh," ungkap dia.
Dia menyampaikan orang boleh pintar, tapi kalau rapuh mentalnya akan susah untuk maju. Menurut dia, bangun pagi bagi anak-anak adalah persoalan yang sangat sulit dan latihan yang paling berat.
"Jadi kalau anak kita mampu bangun jam 4 pagi dan terbiasa, apalagi soal-soal yang lain, jadi dididik," kata dia.
Zulhas membeberkan pesan penting dari sang ayah yang terus mengilhami dirinya. "Jadi kalau subuhan ayah saya selalu bilang, 'nak, ayah boleh susah tapi kamu jangan seperti ayah nanti. Ayah akan berjuang sekuat tenaga agar kamu lebih berguna, lebih hebat lagi, lebih maju lagi daripada ayah sekarang'," ujar Ketua Umum PAN itu.
Zulhas memberikan motivasi kepada para orang tua dan anak-anak untuk tetap semangat, rajin belajar, dan selalu berlomba-lomba dalam kebaikan dan prestasi. Bahkan, dia merogoh kocek alias hingga ratusan juta rupiah untuk memberikan
bantuan dana pendidikan bagi anak-anak yang tidak memiliki cukup biaya melanjutkan sekolah.
"Kalau ada yang kesulitan sekolah, saya akan kasih satu anak Rp1 juta. Ini saya siap berikan untuk 250 anak," ujar Zulhas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)