"Kita dukung karena ini membangun ekosistem untuk meningkatkan kecakapan masyarakat," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam peluncuran Meta Immersive Learning Academy (MILA) di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 3 September 2022.
Semuel mengatakan peserta MILA bisa diikuti kreator dari berbagai latar belakang. Mereka akan mempelajari realitas tertambag atau augmented reality (AR) hingga realitas virtual atau virtual reality (VR).
"Ini bahan literasi digital karena akan memperkaya ekosistem talenta digital," papar dia.
Semuel menyebut MILA sejalan dengan kesepakatan kedua dalam Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) G20. Yakni, mendorong kemampuan serta literasi digital.
Baca: Krusial, Menkominfo Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Data |
Senada, Manajer Kebijakan Publik untuk Meta di Indonedia Noudhy Valdryno merasa Meta merasa perlu menggandeng kreator sejak dini. Akademi tersebut memungkinkan kreator memiliki kemampuan baru dan menjadi bagian dari digitalisasi di masa depan:
"Kami berikan pelatihan secara daring selama 12 jam secara daring dan mendapat sertifikasi serta validasi atas kemampuan mereka," tutur dia.
Noudhy menuturkan peserta MILA ditargetkan mampu memulai dan meluncurkan pengalaman interaksi AR. Mereka bisa membuatnya melalui platform Spark AR milik Meta.
"Apalagi 35 persen kreator Spark AR yang aktif setiap bulannya secara global berada di Asia Pasifik," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id