Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta seluruh kepala daerah kembali mengintensifkan pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan (prokes). Terutama di tempat umum dan permukiman warga.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pengawasan tersebut karena kenaikan positivity rate covid-19 di Indonesia yang naik hampir dua kali lipat. Rinciannya, dari 5,12 persen menjadi 10,05 persen atau naik hampir dua kali lipat dalam lima pekan terakhir.
“Jika dibandingkan dengan saat puncak Omicron lalu, dalam lima pekan kenaikan hampir 17 persen. Sedangkan saat puncak delta lalu kenaikan 9 persen," ujar Wiku dilansir dari Antara, Jumat, 12 Agustus 2022.
Menurut Wiku, kenaikan positivity rate ini lebih rendah ketimbang saat puncak Omicron dan Delta. Tapi, tetap perlu diwaspadai karena tingkat positif sudah di atas 10 persen.
Menurut Wiku, angka tingkat positif ini merefleksikan kenaikan kasus positif di tengah masyarakat. Jumlah kelurahan/desa yang dipantau dalam 1 bulan terakhir mulai terlihat naik meski angka masih belum signifikan.
Dari total 80 ribu desa dan kelurahan di Indonesia, kata Wiku, di pekan ini hanya 2 ribu (2,5 persen) yang dipantau kedisiplinan protokol kesehatannya.
Wiku mengatakan perlu ada penyesuaian strategi vaksinasi covid-19. Yakni, dengan mempercepat pemerataan cakupan vaksinasi dosis terlengkap agar mencapai kekebalan optimal.
“Saat ini, tugas kita bukan sekadar memastikan diri sendiri sudah divaksinasi lengkap namun juga orang di sekitar kita. Karena tujuan utama kita adalah membentuk kekebalan kolektif bukan individual,” ujarnya.
Jakarta: Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 meminta seluruh kepala daerah kembali mengintensifkan pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan (prokes). Terutama di tempat umum dan permukiman warga.
Juru bicara Satgas Penanganan
Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pengawasan tersebut karena kenaikan
positivity rate covid-19 di Indonesia yang naik hampir dua kali lipat. Rinciannya, dari 5,12 persen menjadi 10,05 persen atau naik hampir dua kali lipat dalam lima pekan terakhir.
“Jika dibandingkan dengan saat puncak Omicron lalu, dalam lima pekan kenaikan hampir 17 persen. Sedangkan saat puncak delta lalu kenaikan 9 persen," ujar Wiku dilansir dari
Antara, Jumat, 12 Agustus 2022.
Menurut Wiku, kenaikan positivity rate ini lebih rendah ketimbang saat puncak Omicron dan Delta. Tapi, tetap perlu diwaspadai karena tingkat positif sudah di atas 10 persen.
Menurut Wiku, angka tingkat positif ini merefleksikan kenaikan kasus positif di tengah masyarakat. Jumlah kelurahan/desa yang dipantau dalam 1 bulan terakhir mulai terlihat naik meski angka masih belum signifikan.
Dari total 80 ribu desa dan kelurahan di Indonesia, kata Wiku, di pekan ini hanya 2 ribu (2,5 persen) yang dipantau kedisiplinan
protokol kesehatannya.
Wiku mengatakan perlu ada penyesuaian strategi vaksinasi covid-19. Yakni, dengan mempercepat pemerataan cakupan vaksinasi dosis terlengkap agar mencapai kekebalan optimal.
“Saat ini, tugas kita bukan sekadar memastikan diri sendiri sudah divaksinasi lengkap namun juga orang di sekitar kita. Karena tujuan utama kita adalah membentuk kekebalan kolektif bukan individual,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)