Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - - Foto: Antara/ Rangga Pandu Asmara
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - - Foto: Antara/ Rangga Pandu Asmara

PPP Pertimbangkan Duet Airlangga-Suharso di Pemilu 2024

Al Abrar • 04 Oktober 2021 20:45
Jakarta: Partai Golkar didorong untuk membentuk koalisi nasionalis religius dalam Pemilu 2024. Hal ini disambut baik oleh PPP sebagai parpol berbasis ideologi Islam.
 
Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara mengatakan, wacana koalisi nasionalis-religius patut dipertimbangkan. Menurut dia, wacana tersebut akan dibahas dalam internal PPP.
 
“Kalau ada dorongan dari Golkar untuk membentuk koalisi nasionalis religius tentunya akan menjadi salah satu referensi bagi PPP bila nanti dibicarakan secara internal,” kata Amir saat dihubungi Senin, 4 September 2021. 

Menurut Amir, PPP tentu akan mendorong ketua umumnya Suharso Monoarfa untuk maju di Pemilu 2024. Namun saat ini PPP masih disibukkan dengan konsolidasi internal di tingkat daerah.
 
“Kalau ada dari internal pasti prioritas utama adalah Pak Suharso sebagai Ketum,” tegas dia.
 
Ihwal kemungkinan membentuk koalisi dengan Golkar dan mengusung pasangan Airlangga-Suharso sebagai capres dan cawapres 2024, Amir menilai, kemungkinan tersebut sangat terbuka. 
 
Terlebih saat ini, PPP belum memutuskan dan membahas resmi terkait pasangan presiden dan wakil presiden. PPP masih disibukkan dengan konsolidasi internal di tingkat daerah.
 
“Masih konsolidasi kepengurusan di internal, setelah tingkat provinsi tuntas, saat ini konsolidasi baru sampai di tingkat kabupaten/kota,” kata Amir.
 
Baca: Satkar Ulama Dorong Airlangga Bentuk Koalisi Nasionalis-Religius
 
Satuan Karya (Satkar) Ulama Indonesia Partai Golkar mendorong Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membangun komunikasi dengan partai berbasis agama. Airlangga juga diminta menjaga hubungan baik dengan ulama.
 
Sekjen DPP Satkar Partai Golkar Ashraf Ali mengatakan, koalisi nasionalis religius menjadi salah satu yang ideal untuk Airlangga berlaga di pilpres 2024.
 
Menurut Ashraf, karena kultur masyarakat Indonesia yang general dan heterogen maka perlu adanya satu kesepahaman, bagaimana membawa bangsa ini ke depan.
 
Secara politik, menurut Ashraf, karakter masyarakat atau voter itu hanya 30 persen yang pilihannya statis. Sedangkan 70 persen yang lain dinamis. 30 Persen pemilih statis ini adalah kader, pengurus dan simpatisan.
 
"Nah yang 70 persen, karakter itu bersifat religius, maka itu sangat wajar apabila ada koalisi nasional yang berkarakter religius yang harus kita dekati," ujar Ashraf saat dihubungi, Selasa, 28 September 2021. 
 
Koalisi nasionalis-religius juga dinilai ideal untuk mendorong Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjadi Capres 2024. Airlangga tinggal menggandeng kader berkarakter religius seperti dari PKS, PKB, dan PAN. 
 
"Tinggal bagaimana Airlangga memilih cawapres yang ideal untuk menutupi kelemahannya selama ini," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.
 
Menurut Pangi, Airlangga sebaiknya memberanikan diri maju sebagai capres 2024 dengan mencari koalisi nasional-religius. Sebab, majunya pria yang juga menjabat Menko Perekonomian berpotensi meningkatkan elektabilitas Golkar.
 
"Pilihan Airlangga maju sebagai capres dan tidak punya beban sebetulnya, mau kalah mau menang, dalam sejarah pemilu tetap Golkar menang banyak, tetap menjadi partai penguasa," tutur Pangi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan