?Jakarta: Budayawan Sujiwo Tejo melemparkan sindiran terkait viralnya pernyataan anggota Komisi IX DPR Krisdayanti (KD) soal gajinya yang mencapai ratusan juta rupiah. 'Nyanyian' Krisdayanti itu menunjukkan betapa besarnya gaji wakil rakyat.
"Saya pikir Krisdayanti malah mengeluh, DPR kok cuma dapat segitu. Itu kalo dibanding dia nyanyi itu kecil banget," ucap Sujiwo Tejo setengah berkelakar dalam Hot Room di Metro TV, Rabu, 22 September 2021.
Sujiwo Tejo menduga persoalan ini menjadi besar karena diukur berdasarkan pendapatan rakyat. Dalam hal ini, pendapatan kalangan menengah ke bawah yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.
"Rakyat itu wong cilik. Rakyat aja segitu (pendapatannya), harusnya DPR di bawah rakyat. Kan namanya juga wakilnya (rakyat). Ini kan bawahan kita semua," tegas Sujiwo Tejo.
Dalam videonya yang viral, KD mengatakan setiap bulannya, ia menerima dua kali gaji. Gaji pokok sebesar Rp16 juta dan gaji tunjangan Rp59 juta. Ditambah, dana reses sebesar 450 juta dan dana kunjungan daerah pemilihan sebanyak Rp 140 juta. (Mentari Puspadini)
?Jakarta: Budayawan Sujiwo Tejo melemparkan sindiran terkait viralnya pernyataan anggota Komisi IX DPR Krisdayanti (KD) soal gajinya yang mencapai ratusan juta rupiah. 'Nyanyian' Krisdayanti itu menunjukkan betapa besarnya gaji wakil rakyat.
"Saya pikir Krisdayanti malah mengeluh, DPR kok cuma dapat segitu. Itu kalo dibanding dia nyanyi itu kecil banget," ucap Sujiwo Tejo setengah berkelakar dalam
Hot Room di
Metro TV, Rabu, 22 September 2021.
Sujiwo Tejo menduga persoalan ini menjadi besar karena diukur berdasarkan pendapatan rakyat. Dalam hal ini, pendapatan kalangan menengah ke bawah yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.
"Rakyat itu
wong cilik. Rakyat
aja segitu (pendapatannya), harusnya DPR di bawah rakyat. Kan namanya juga wakilnya (rakyat). Ini kan bawahan kita semua," tegas Sujiwo Tejo.
Dalam videonya yang viral, KD mengatakan setiap bulannya, ia menerima dua kali gaji. Gaji pokok sebesar Rp16 juta dan gaji tunjangan Rp59 juta. Ditambah, dana reses sebesar 450 juta dan dana kunjungan daerah pemilihan sebanyak Rp 140 juta.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)