Jakarta: Dalih Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan cawe-cawe politik jelang Pemilu 2024 untuk mengantisipasi riak-riak terpatahkan dengan pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Sebab, Mahfud menegaskan bahwa situasi jelang pemungutan suara pada 2024 mendatang cenderung kondusif.
"Saya pikir dalih itu terpatahkan," kata pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, kepada Media Indonesia lewat pernyataan tertulis, Selasa, 13 Juni 2023.
Ia mengungkapkan apa yang disampaikan Mahfud bahwa Pemilu 2024 tak sepanas 2019 bertentangan dengan klaim Presiden. Bahkan, situasi saat ini dinilai lebih mendukung kondisi pascapandemi.
"Karena esensi utama yang disampaikan adalah kondisi masyarakat terkini yang cenderung suportif dengan pemerintahan pascapandemi sehingga tidak mudah digoyang isu identitas," ujar dia.
Menurut Mahfud, situasi Pemilu 2019 lalu bahkan sudah mulai panas sejak 2016 dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), politik identitas, serta puncaknya pada gerakan 212. Dalam waktu delapan bulan ke depan, ia menegaskan bahwa situasi jelang Pemilu 2024 aman.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan dirinya bakal tetap cawe-cawe atau ikut campur dalam pelaksanaan Pemilu 2024 demi keberlanjutan kepemimpinan nasional. Ia berdalih cawe-cawe itu dibutuhkan untuk mengantisipasi riak-riak yang membahayakan negara.
"Masa (ada) riak-riak yang membahayakan bagi negara dan bangsa terus saya disuruh diam? Ya enggaklah," ungkap Jokowi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Dalih Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan cawe-cawe politik jelang
Pemilu 2024 untuk mengantisipasi riak-riak terpatahkan dengan pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)
Mahfud MD. Sebab, Mahfud menegaskan bahwa situasi jelang pemungutan suara pada 2024 mendatang cenderung kondusif.
"Saya pikir dalih itu terpatahkan," kata pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, kepada Media Indonesia lewat pernyataan tertulis, Selasa, 13 Juni 2023.
Ia mengungkapkan apa yang disampaikan Mahfud bahwa Pemilu 2024 tak sepanas 2019 bertentangan dengan klaim Presiden. Bahkan, situasi saat ini dinilai lebih mendukung kondisi pascapandemi.
"Karena esensi utama yang disampaikan adalah kondisi masyarakat terkini yang cenderung suportif dengan pemerintahan pascapandemi sehingga tidak mudah digoyang isu identitas," ujar dia.
Menurut Mahfud, situasi Pemilu 2019 lalu bahkan sudah mulai panas sejak 2016 dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), politik identitas, serta puncaknya pada gerakan 212. Dalam waktu delapan bulan ke depan, ia menegaskan bahwa situasi jelang Pemilu 2024 aman.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan dirinya bakal tetap cawe-cawe atau ikut campur dalam pelaksanaan Pemilu 2024 demi keberlanjutan kepemimpinan nasional. Ia berdalih cawe-cawe itu dibutuhkan untuk mengantisipasi riak-riak yang membahayakan negara.
"Masa (ada) riak-riak yang membahayakan bagi negara dan bangsa terus saya disuruh diam? Ya enggaklah," ungkap Jokowi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)