medcom.id, Jakarta: Polemik pengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR masih berlanjut. Golkar kubu Aburizal Bakrie menunjuk Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR dan menempatkan Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar. Golkar kubu Agung Laksono tak terima.
Ketua DPP Golkar Hasil Munas Jakarta Leo Nababan heran. Leo tak habis pikir, Ical masih memberikan Novanto posisi. Padahal, kata Leo, Novanto jelas bermasalah.
"Masa masih dipilih orang yang bermasalah, masih dijaga," kata Leo kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Leo mengaku sudah malas dengan polemik partai yang tak kunjung selesai. Dia tak mau berkomentar soal siapa yang berhak duduk di kursi Ketua DPR setelah Novanto lengser lantaran polemik `papa minta saham.`
"Malas saya," ucap Leo.
Dua kubu di Golkar kembali bertikai usai Novanto mundur dari kursi Ketua DPR lantaran terjerat kasus pencatutan nama presiden. Novanto mundur sebelum Mahkamah Kehormatan Dewan memberi putusan atas dugaan pelanggaran etik yang dilakukan. Polemik `papa minta saham` berakhir. Tapi konflik baru tersulut.
Kubu Ical, tempat Novanto berlabuh, menunjuk Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR. Ade hanya bertukar posisi dengan Novanto, yang kemudian ditunjuk Ical sebagai Ketua Fraksi Golkar, jabatan lama Novanto pada periode 2009-2014. Kubu Agung tak terima. Mereka mengklaim berhak mengajukan calon Ketua DPR. Sebab, Ketua DPR sebelumnya diduduki kubu Ical.
medcom.id, Jakarta: Polemik pengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR masih berlanjut. Golkar kubu Aburizal Bakrie menunjuk Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR dan menempatkan Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar. Golkar kubu Agung Laksono tak terima.
Ketua DPP Golkar Hasil Munas Jakarta Leo Nababan heran. Leo tak habis pikir, Ical masih memberikan Novanto posisi. Padahal, kata Leo, Novanto jelas bermasalah.
"Masa masih dipilih orang yang bermasalah, masih dijaga," kata Leo kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Leo mengaku sudah malas dengan polemik partai yang tak kunjung selesai. Dia tak mau berkomentar soal siapa yang berhak duduk di kursi Ketua DPR setelah Novanto lengser lantaran polemik `papa minta saham.`
"Malas saya," ucap Leo.
Dua kubu di Golkar kembali bertikai usai Novanto mundur dari kursi Ketua DPR lantaran terjerat kasus pencatutan nama presiden. Novanto mundur sebelum Mahkamah Kehormatan Dewan memberi putusan atas dugaan pelanggaran etik yang dilakukan. Polemik `papa minta saham` berakhir. Tapi konflik baru tersulut.
Kubu Ical, tempat Novanto berlabuh, menunjuk Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR. Ade hanya bertukar posisi dengan Novanto, yang kemudian ditunjuk Ical sebagai Ketua Fraksi Golkar, jabatan lama Novanto pada periode 2009-2014. Kubu Agung tak terima. Mereka mengklaim berhak mengajukan calon Ketua DPR. Sebab, Ketua DPR sebelumnya diduduki kubu Ical.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)