NU Desak Kepolisian Ungkap Dalang Kerusuhan Demo UU Ciptaker

Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak kepolisian untuk menyelidiki secara menyeluruh kerusuhan saat demo Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Aktor atau dalang di balik kerusuhan tersebut harus diungkap. "Jangan hanya di lapangan. Tapi betul-betul mengungkap secara tuntas," kata Ketua PBNU Said Aqil Siroj dikutip dari akun YouTube Kang Said Official, Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2020. NU tidak mempermasalahkan aksi unjuk rasa yang dilakukan kelompok penolak UU Ciptaker. Aksi menyampaikan pendapat di muka umum merupakan hak setiap warga negara. "Namun harus dilakukan secara beradab, patuh hukum, tidak boleh anarkis," ungkap dia. Dia menyayangkan aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 6-8 Oktober 2020 itu berujung anarkistis. Sejumlah fasilitas umum rusak akibat amukan demonstran. Menurut dia, merusak dilarang oleh agama. "Haram hukumnya melakukan kerusakan di muka bumi," ujar dia. Baca: 87 Pedemo UU Ciptaker Menjadi Tersangka Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato sebelumnya menyebut ada aktor intelektual di balik demo UU Ciptaker yang berakhir anarkistis itu. Namun, dia tidak menyebut secara rinci dalang demonstrasi yang dimaksud. Ketua Umum Partai Golkar itu hanya menyampaikan aktor yang dimaksud berasal dari kaum elite dan intelektual yang menantang UU Ciptaker. Dia mengeklaim ada empat federasi pekerja atau buruh besar yang sudah mendukung Omnibus Law Ciptaker. "Ada empat federasi buruh yang mendukung undang-undang ini, empat federasi buruh ini besar dan menjadi basis daripada (pembahasan di klaster) ketenagakerjaan," kata Airlangga, Kamis, 8 Oktober 2020.