Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut persatuan Indonesia paling ditakuti dunia. Keberagaman Indonesia yang menjadi satu dinilai bisa menghancurkan apapun yang dihadapinya.
Hal itu diungkapkan Ryamizard saat membuka acara Pembinaan Kesadaran Bela Negara bagi pengurus Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila tahun 2019, di Cibubur, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Maret 2019.
Acara itu merupakan tindak lanjut nota kesepahaman atau MoU program bela negara antara ormas Pemuda Pancasila dengan Kementerian Pertahanan RI. Ryamizard menyebut bela negara merupakan wujud tanggung jawab bersama.
“Masalah bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan saja, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh pembina sumber daya manusia, baik kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, serta komponen bangsa lainnya,” kata Ryamizard.
Menurutnya, dengan keragaman suku dan agama, Indonesia menjadi kekuatan yang menakutkan bagi seluruh dunia. Tapi di sisi lain, keragaman tersebut dapat menjadi penghancur persatuan dan kesatuan.
“Kita tahu Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Dan, Indonesia ini macam-macam agamanya, inilah kekuatan yang luar biasa menjadi menakutkan seluruh dunia. Tetapi ini juga maha penghancur yang luar biasa kalau diadu-adu, enggak boleh, perekatnya satu, yakni Pancasila,” tegasnya.
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Yapto S Soerjosoemarno, menegaskan bahwa kader Pemuda Pancasila harus memiliki pola pikir menghidupkan orang banyak, bukan hanya memikirkan diri sendiri.
“Bela Negara itu adalah menghidupkan bangsa dan rakyat ini yang menjadi tanggung jawab kita bersama-sama. Kalau itu pola pikir kita, baru kita bisa masuk ke acara Bela Negara,” tegas Yapto.
Ketua Panitia Pembinaan Kesadaran Bela Negara Bagi Ormas Pemuda Pancasila tahun 2019, Piala, berharap para peserta yang berasal dari Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila memberikan ilmunya kepada pengurus Majelis Pimpinan Cabang di wilayahnya masing-masing.
“Target kita di Majelis Pimpinan Nasional khususnya bidang pertahanan dan keamanan, di tahun 2020, seluruh Majelis Pimpinan Cabang sudah mempunyai kader-kader bela negara,” katanya.
Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut persatuan Indonesia paling ditakuti dunia. Keberagaman Indonesia yang menjadi satu dinilai bisa menghancurkan apapun yang dihadapinya.
Hal itu diungkapkan Ryamizard saat membuka acara Pembinaan Kesadaran Bela Negara bagi pengurus Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila tahun 2019, di Cibubur, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Maret 2019.
Acara itu merupakan tindak lanjut nota kesepahaman atau MoU program bela negara antara ormas Pemuda Pancasila dengan Kementerian Pertahanan RI. Ryamizard menyebut bela negara merupakan wujud tanggung jawab bersama.
“Masalah bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan saja, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh pembina sumber daya manusia, baik kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, serta komponen bangsa lainnya,” kata Ryamizard.
Menurutnya, dengan keragaman suku dan agama, Indonesia menjadi kekuatan yang menakutkan bagi seluruh dunia. Tapi di sisi lain, keragaman tersebut dapat menjadi penghancur persatuan dan kesatuan.
“Kita tahu Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Dan, Indonesia ini macam-macam agamanya, inilah kekuatan yang luar biasa menjadi menakutkan seluruh dunia. Tetapi ini juga maha penghancur yang luar biasa kalau diadu-adu, enggak boleh, perekatnya satu, yakni Pancasila,” tegasnya.
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Yapto S Soerjosoemarno, menegaskan bahwa kader Pemuda Pancasila harus memiliki pola pikir menghidupkan orang banyak, bukan hanya memikirkan diri sendiri.
“Bela Negara itu adalah menghidupkan bangsa dan rakyat ini yang menjadi tanggung jawab kita bersama-sama. Kalau itu pola pikir kita, baru kita bisa masuk ke acara Bela Negara,” tegas Yapto.
Ketua Panitia Pembinaan Kesadaran Bela Negara Bagi Ormas Pemuda Pancasila tahun 2019, Piala, berharap para peserta yang berasal dari Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila memberikan ilmunya kepada pengurus Majelis Pimpinan Cabang di wilayahnya masing-masing.
“Target kita di Majelis Pimpinan Nasional khususnya bidang pertahanan dan keamanan, di tahun 2020, seluruh Majelis Pimpinan Cabang sudah mempunyai kader-kader bela negara,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)