Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani.
Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani.

Presiden Sebut Kondisi Dunia Sedang Tidak Mudah, Hati-hati

Indriyani Astuti • 05 Agustus 2022 12:47
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan secara gamblang kondisi perekonomian yang dihadapi dunia, termasuk Indonesia. Ia menyebut sekarang ini dunia berada pada posisi yang tidak mudah.
 
"Saya bertemu dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, bertemu dengan lembaga internasional bos-bosnya, kepala negara G7 baru saja. Saya tanyakan sebetulnya dunia ini mau kemana? Beliau-beliau menyampaikan, 'Presiden Jokowi tahun ini kita akan sangat sulit. Tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati'," ungkap Jokowi saat memberikan sambutan dalam Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), di Sentul Convention Center, Jawa Barat, Jumat, 5 Agustus 2022.
 
Mengutip data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia (IMF), Jokowi menyebut akan ada 60 negara yang ekonominya bakal ambruk. Hal itu mulai terlihat satu per satu, banyak negara mengalami inflasi akibat lonjakan harga yang tidak bisa dihindari.

"Sekarang mulai satu per satu, angkanya sembilan (negara) terlebih dahulu, kemudian 25, kemudian 42. Mereka (IMF) sudah secara detail mengkalkulasi. Apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini," ucap Kepala Negara.
 
Jokowi melanjutkan PBB juga menyebut sebanyak 320 juta orang di dunia kini kelaparan akut dan sebagian sudah mulai kelaparan akibat pandemi covid-19 dan krisis pangan. Presiden memebeberkan negara Singapura, sebagian Eropa, Australia, dan Amerika Serikat tengah mengalami inflasi  dan pertumbuhan ekonomi melambat. 
 
"Harga barang naik. Kondisi yang sangat kalau boleh saya sampaikan dunia pada kondisi yang mengerikan. Amerika yang biasanya kenaikan barang atau inflasi berada pada 1% hari ini berada pada 9,1%. Bensin naik sampai dua kali lipat, di Eropa juga sama," beber Jokowi.
 

Baca: Presiden Perintahkan Pembentukan Peta Jalan Industri Sorgum


Presiden menerangkan bila harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite naik, masyarakat akan demo. Saat ini harga Pertalite di eceran Rp7650 setelah disubsidi pemerintah, sedangkan harga aslinya mencapai Rp17.100.
 
Pemerintah, tegas Jokowi, berani mengeluarkan anggaran subsidi BBM dari bantalan APBN yang tidak kecil, yakni Rp502 triliun. Hal itu, menurut Jokowi, tidak dilakukan negara lain.
 
"Itu demonya berapa bulan? Naik 10% saja demonya dulu 3 bulan. Kalau naik sampai 100% lebih demonya akan berapa bulan. Ini yang sekarang dikendalikan oleh pemerintah dengan subsidi. Begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama," ucap Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan