Gedung DPR. Foto: MI/Susanto.
Gedung DPR. Foto: MI/Susanto.

PAN Cari Opsi Paket Konversi Suara Kuota Hare

Husen Miftahudin • 20 Juli 2017 19:27
medcom.id, Jakarta: Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mencari opsi untuk memilih paket yang ada poin metode konversi suara kuota hare. PAN tak masalah bila ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20-25 persen, 10-15 persen, atau dihapuskan alias nol persen.
 
"Dari awal PAN untuk konversi suara itu kita memilih kuota hare bukan sainte-lague murni. Kami cari enggak ada di 20 persen, kami cari di kuota hare," ujar Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
 
Lobi-lobi politik, seluruh fraksi baru menyepakati tiga poin dari lima isu krusial. Yaitu, ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, dan dapil magnitude 3-10.

"Yang belum ada titik temu adalah presidential threshold, itu variannya masih ada tiga yakni 20 persen, nol persen dan 10 persen. Kemudian untuk konversi suara tinggal menyisakan dua sistem, apakah sainte-lague murni atau kuota hare," ungkap dia.
 
Yandri mengaku masih memerlukan lobi-lobi politik terhadap ketua umum, pemerintah dan sesama fraksi. "Makanya tadi kita minta ditunda sebentar sehingga semangat PAN untuk membawa kata mufakat bisa ada titik temu," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan