medcom.id, Jakarta: Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bakal digelar rutin sebulan sekali. Gerindra dan Demokrat sepakat pertemuan tersebut tidak berhenti di Cikeas.
Gerindra berencana mengundang SBY ke kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor. "Kami berharap mengundang Pak SBY ke Hambalang," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2017.
Baca: Kerja Sama Gerindra dan Demokrat tak Harus Diartikan Pembentukan Koalisi
Fadli menjelaskan, meski pertemuan akan digelar rutin, pada pertemuan kedua belum akan membahas soal pembentukan koalisi di Pemilu 2019. Pertemuan membahas seputar Undang-Undang Pemilu, khususnya ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Baca: Usai Pertemuan SBY-Prabowo, PAN Hati-hati Bersikap
Fadli mengatakan, rencana kerja sama Gerindra dan Demokrat di ranah politik kemungkinan bakal mulai dilakukan pada Pilkada serentak 2018. Salah satu yang akan dijajaki adalah mengusung calon yang sama di pilkada. "Meskipun tidak mutlak, tetapi termasuk bagian yang dijajaki di beberapa Pilkada," ujar dia.
Pada Kamis, 27 Juli 2017 malam, Prabowo bertemu SBY di kediaman SBY di Cikeas, Bogor. Dalam pertemuan itu, mantan dua prajurit TNI itu sepakat berkerja sama politik tanpa membangun koalisi.
Kerja sama antara Demokrat dan Gerindra ini dilatarbelakangi oleh pengesahan UU Pemilu dengan presidential threshold 20-25 persen oleh DPR. Demokrat dan Gerindra juga mencoba mengajak partai-partai lain untuk bekerjasama.
medcom.id, Jakarta: Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bakal digelar rutin sebulan sekali. Gerindra dan Demokrat sepakat pertemuan tersebut tidak berhenti di Cikeas.
Gerindra berencana mengundang SBY ke kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor. "Kami berharap mengundang Pak SBY ke Hambalang," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2017.
Baca: Kerja Sama Gerindra dan Demokrat tak Harus Diartikan Pembentukan Koalisi
Fadli menjelaskan, meski pertemuan akan digelar rutin, pada pertemuan kedua belum akan membahas soal pembentukan koalisi di Pemilu 2019. Pertemuan membahas seputar Undang-Undang Pemilu, khususnya ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Baca: Usai Pertemuan SBY-Prabowo, PAN Hati-hati Bersikap
Fadli mengatakan, rencana kerja sama Gerindra dan Demokrat di ranah politik kemungkinan bakal mulai dilakukan pada Pilkada serentak 2018. Salah satu yang akan dijajaki adalah mengusung calon yang sama di pilkada. "Meskipun tidak mutlak, tetapi termasuk bagian yang dijajaki di beberapa Pilkada," ujar dia.
Pada Kamis, 27 Juli 2017 malam, Prabowo bertemu SBY di kediaman SBY di Cikeas, Bogor. Dalam pertemuan itu, mantan dua prajurit TNI itu sepakat berkerja sama politik tanpa membangun koalisi.
Kerja sama antara Demokrat dan Gerindra ini dilatarbelakangi oleh pengesahan UU Pemilu dengan presidential threshold 20-25 persen oleh DPR. Demokrat dan Gerindra juga mencoba mengajak partai-partai lain untuk bekerjasama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
