Jakarta: Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia dinilai dapat menurunkan tensi geopolitik global. Saat ini, tensi geopolitik global tengah memanas dan berdampak buruk pada perekonomian global.
“Tentu misi besarnya adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi sesuai mandat konstitusi. Namun jangka pendeknya, bisa menurunkan tensi geopolitik, terbuka jalan diplomasi," kata Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino melalui keterangan tertulis, Jumat, 1 Juli 2022.
Menurut dia, Jokowi telah mencontohkan model penyelesaian konflik alternatif di konflik Rusia-Ukraina. Negara lain hanya dapat memberikan sanksi tanpa menyentuh dan berkomunikasi langsung dengan dua kepala negara.
“Langkah Presiden Jokowi bisa menjadi alternatif baru, memecah kebuntuan di tengah PBB dan dunia hanya bisa memberikan sanksi, kecaman, dan bantuan senjata yang berakhir kontraproduktif," kata Arjuna
Hal tersebut, kata dia, menjadi contoh bagi PBB dan negara lain di dunia dengan mengambil posisi politik bebas aktif. Tidak ada negara yang mengambil posisi Indonesia, mereka cenderung pasif dan membuat situasi memanas.
“PBB harus mencontoh Presiden Jokowi. Bukan perkara berhasil atau tidak misi perdamaian tersebut. Tapi paling tidak menurunkan tensi geopolitik sehingga ekonomi global tidak terus bergejolak akibat konflik yang terus memanas," tutur Arjuna
Dia menilai Jokowi tak bisa sendirian mendamaikan kedua negara. Harus ada negara lain yang terlibat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok menyusul tindakan Jokowi sebagai motor penggerak perdamaian.
“Langkah Presiden Jokowi bisa menjadi motor penggerak, itu poin pentingnya," kata Arjuna.
Jakarta: Kunjungan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) ke Ukraina dan Rusia dinilai dapat menurunkan tensi geopolitik global. Saat ini, tensi geopolitik global tengah memanas dan berdampak buruk pada perekonomian global.
“Tentu misi besarnya adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi sesuai mandat konstitusi. Namun jangka pendeknya, bisa menurunkan tensi geopolitik, terbuka jalan diplomasi," kata Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino melalui keterangan tertulis, Jumat, 1 Juli 2022.
Menurut dia, Jokowi telah mencontohkan model penyelesaian konflik alternatif di konflik
Rusia-Ukraina. Negara lain hanya dapat memberikan sanksi tanpa menyentuh dan berkomunikasi langsung dengan dua kepala negara.
“Langkah Presiden Jokowi bisa menjadi alternatif baru, memecah kebuntuan di tengah PBB dan dunia hanya bisa memberikan sanksi, kecaman, dan bantuan senjata yang berakhir kontraproduktif," kata Arjuna
Hal tersebut, kata dia, menjadi contoh bagi PBB dan negara lain di dunia dengan mengambil posisi politik bebas aktif. Tidak ada negara yang mengambil posisi Indonesia, mereka cenderung pasif dan membuat situasi memanas.
“PBB harus mencontoh Presiden Jokowi. Bukan perkara berhasil atau tidak misi perdamaian tersebut. Tapi paling tidak menurunkan tensi geopolitik sehingga ekonomi global tidak terus bergejolak akibat konflik yang terus memanas," tutur Arjuna
Dia menilai Jokowi tak bisa sendirian mendamaikan
kedua negara. Harus ada negara lain yang terlibat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok menyusul tindakan Jokowi sebagai motor penggerak perdamaian.
“Langkah Presiden Jokowi bisa menjadi motor penggerak, itu poin pentingnya," kata Arjuna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)