Sosok Tjahjo Kumolo di Mata Presiden Jokowi

Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia pada Jumat, 1 Juli 2022. Tjahjo tutup usia sekitar pukul 11.10 WIB. Ia meninggal setelah berjuang melawan penyakit komplikasi yang diidapnya. Wafatnya Tjahjo Kumolo juga menghadirkan duka mendalam untuk Presiden Joko Widodo yang tengah dalam tugas kunjungan ke luar negeri.  "Saya tengah berada dalam lawatan di luar negeri ketika mendengar kabar duka dari Tanah Air bahwa Bapak Tjahjo Kumolo telah berpulang ke Rahmatullah di Jakarta pada hari Jumat pukul 11.10 WIB. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun," tulis Jokowi di akun instagram pribadinya. Sosok Tjahjo Kumolo di mata Jokowi Tak hanya dikenal sebagai pribadi yang humble dan sederhana, sosok Tjahjo Kumolo juga memiliki kesan yang dalam untuk Jokowi. Bagi Jokowi, Tjahjo Kumolo merupakan politisi yang benar-benar total mengabdi untuk bangsa dan negara. "Semasa hidupnya, almarhum Tjahjo Kumolo adalah seorang tokoh pemuda, politisi, dan berpulang di puncak pengabdiannya kepada negara sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," terang Jokowi. "Atas nama pemerintah, negara, dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga segala amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT, dan segenap keluarga yang ditinggalkan kiranya kuat dan tabah," sambung Jokowi. Profil Tjahjo Kumolo Tjahjo Kumolo merupakan seorang politikus Indonesia. Ia lahir di Solo, Jawa Tengah pada 1 Desember 1957.  Pria yang akrab disapa Tjahjo ini merupakan anak dari pasangan Bambang Soebandiono dan Toeti Slemoon. Ayahnya merupakan veteran perjuangan kemerdekaan.   Tjahjo menjalani masa pendidikannya di Semarang. Bahkan, sejak di bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi.   Di tingkat perguruan tinggi, Tjahjo meraih gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, pada 1985. Ia pun pernah mengenyam pendidikan di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta (1994). Karier politik  Karier politik Tjahjo dimulai dengan bergabung sebagai anggota partai penguasa di era orde baru, Golongan Karya (Golkar). Ia pernah menjadi anggota parlemen dari Golkar. Tjahjo terpilih sebagai anggota legislatif dari Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 1987-1992.   Setelah Indonesia memasuki era reformasi, Tjahjo pun beralih ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mempelopori gerakan politik oposisi terhadap rezim pemerintahan orde baru. Ia pun kemudian dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI periode 1999-2002.   Ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009–2014 dari PDI-P dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI serta anggota Komisi I yang melakukan pengawasan dan kemitraan dengan pemerintah di bidang pertahanan, luar negeri, dan informasi.   Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015. Pada periode kepengurusan sebelumnya di partai berlambang banteng kekar itu, Tjahjo menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI-P.