Gedung KPK. Foto: Medcom.id/Fachrie Audhia Hafiez
Gedung KPK. Foto: Medcom.id/Fachrie Audhia Hafiez

Uji Kepatutan dan Kelayakan Capim KPK di DPR Diusulkan Ditiadakan, Kenapa?

Anggi Tondi Martaon • 12 Desember 2023 13:58
Jakarta: Proses pemilihan calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tak lagi melibatkan DPR. Sebab, tahap tersebut rawan terjadi tawar menawar antara para calon dan fraksi-fraksi yang merupakan perwakilan partai politik.
 
"Selama masih fit and proper test di DPR, transaksi selalu ada," kata Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Fakultas Hukum (FH) Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah Castro kepada Medcom.id, Selasa, 12 Desember 2023.
 
Dia menilai pemilihan capim KPK harus dijauhkan dari unsur politik. Sebab, proses yang berlangsung selama ini dinilai sangat mempengaruhi independensi lembaga antirasuah dalam menjalankan tugasnya.

"Idealnya, KPK harus dijauhkan dari medan tawar menawar politik di DPR," ungkap dia.
 
Baca juga: Diundang Peringatan Hari Antikorupsi, Firli Bahuri Tak Nampak Batang Hidungnya

Selain itu, pemilihan panitia seleksi (pansel) harus dilakukan dengan baik. Pemerintah diminta memastikan integritas para petugas seleksi.
 
"Integritas pimpinan KPK harus dimulai dari memastikan integritas panitia seleksinya," sebut dia.
 
Penguatan juga bisa dilakukan dengan mengamandemen Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK. Menurut dia, regulasi tersebut merupakan salah satu upaya pelemahan KPK.
 
"Jadi kalau ingin marwah KPK kembali sebagaimana mandatory reformasi, presiden ke depan harus berani membatalkan revisi UU KPK itu," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan