medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo telah melantik Jenderal Tito Karnavian sebagai Kapolri, menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Sebagai Kapolri baru, Tito diwanti-diwanti agar tidak memperburuk citra lembaga pendidikan Islam.
"Khusus dalam penanganan terorisme, seperti kelompok Santoso dan lain-lain, diharapkan ditangani secara cepat dan tuntas. Jangan membangun generalisasi stigma buruk terhadap lembaga pendidikan seperti pesantren," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid, Rabu (13/7/2016).
Pemberantasan terorisme, lanjut Sodik, jangan dijadikan ajang pelatihan bagi Polri, ajang uji coba persenjataan, apalagi ajang proyek kerja kepolisian yang tidak berkesudahan. Sodik juga meminta Tito membantu menciptakan kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Dalam turut serta membangun kerukunan ummat beragama, Polri melaksanakannya dengan penuh empati, adil, proporsional, dan profesional dalam naungan empat pilar berbangsa dan bernegara Indonesia," ucap Sodik.
Sodik berharap, Polri dapat menghadirkan secara nyata jargon sebagai pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat. Tentu diawali dengan sosok Tito yang memberi contoh dan keteladanan dalam kepatuhan terhadap hukum, komitmen, kesetiaan, dan profesionalisme.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo telah melantik Jenderal Tito Karnavian sebagai Kapolri, menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Sebagai Kapolri baru, Tito diwanti-diwanti agar tidak memperburuk citra lembaga pendidikan Islam.
"Khusus dalam penanganan terorisme, seperti kelompok Santoso dan lain-lain, diharapkan ditangani secara cepat dan tuntas. Jangan membangun generalisasi stigma buruk terhadap lembaga pendidikan seperti pesantren," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid, Rabu (13/7/2016).
Pemberantasan terorisme, lanjut Sodik, jangan dijadikan ajang pelatihan bagi Polri, ajang uji coba persenjataan, apalagi ajang proyek kerja kepolisian yang tidak berkesudahan. Sodik juga meminta Tito membantu menciptakan kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Dalam turut serta membangun kerukunan ummat beragama, Polri melaksanakannya dengan penuh empati, adil, proporsional, dan profesional dalam naungan empat pilar berbangsa dan bernegara Indonesia," ucap Sodik.
Sodik berharap, Polri dapat menghadirkan secara nyata jargon sebagai pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat. Tentu diawali dengan sosok Tito yang memberi contoh dan keteladanan dalam kepatuhan terhadap hukum, komitmen, kesetiaan, dan profesionalisme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NIN)