medcom.id, Jakarta: Indonesia dan Rusia menyepakati kerja sama di bidang intelijen. Rusia punya Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau KGB, badan intelijen yang tak kalah canggih dengan negara adidaya lainnya.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengakui, KGB punya kehebatan setingkat CIA.
"Tidak ada salahnya juga kalau kita berbagi intelijen dengan Rusia. Selama ini, kita terlalu banyak bekerja sama dengan negara-negara barat," ucap Luhut di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2016).
Bentuk kerja sama yang akan dijalin, kata Luhut, berupa pelatihan anggota intelijen, pengadaan alat-alat penunjang kegiatan intelijen, serta pertukaran informasi dalam isu terorisme dan narkoba.
"Mungkin training, peralatan, informasi dan sebagainya," lanjut Luhut.
Selain bidang intelijen, Indonesia-Rusia sepakat kerja sama bidang pertahanan. Rusia bersedia memasok peralatan untuk Indonesia, seperti kapal selam, helikopter, dan kapal cepat.
"Mereka menawarkan beberapa alat-alat canggih yang bersedia untuk TOT (training of trainer) juga, yaitu mulai dari SU 35, helikopter, kapal selam dan lain-lain," ungkap pensiunan jenderal ini.
Namun demikian, Luhut mengaku, model kerja sama bidang pertahanan belum diputuskan pemerintah. Apakah melalui transfer teknologi melalui PT Pindad atau pembelian langsung oleh pemerintah.
"Yang pasti, penambahan alutsista pertahanan harus berdasarkan usulan dari TNI," jelas dia.
medcom.id, Jakarta: Indonesia dan Rusia menyepakati kerja sama di bidang intelijen. Rusia punya Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau KGB, badan intelijen yang tak kalah canggih dengan negara adidaya lainnya.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengakui, KGB punya kehebatan setingkat CIA.
"Tidak ada salahnya juga kalau kita berbagi intelijen dengan Rusia. Selama ini, kita terlalu banyak bekerja sama dengan negara-negara barat," ucap Luhut di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2016).
Bentuk kerja sama yang akan dijalin, kata Luhut, berupa pelatihan anggota intelijen, pengadaan alat-alat penunjang kegiatan intelijen, serta pertukaran informasi dalam isu terorisme dan narkoba.
"Mungkin training, peralatan, informasi dan sebagainya," lanjut Luhut.
Selain bidang intelijen, Indonesia-Rusia sepakat kerja sama bidang pertahanan. Rusia bersedia memasok peralatan untuk Indonesia, seperti kapal selam, helikopter, dan kapal cepat.
"Mereka menawarkan beberapa alat-alat canggih yang bersedia untuk TOT (training of trainer) juga, yaitu mulai dari SU 35, helikopter, kapal selam dan lain-lain," ungkap pensiunan jenderal ini.
Namun demikian, Luhut mengaku, model kerja sama bidang pertahanan belum diputuskan pemerintah. Apakah melalui transfer teknologi melalui PT Pindad atau pembelian langsung oleh pemerintah.
"Yang pasti, penambahan alutsista pertahanan harus berdasarkan usulan dari TNI," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)
