medcom.id, Bali: Jalan panjang telah Megawati Soekarnoputri lalui di PDI Perjuangan. Menurut Mega, kesabaran, keyakinan, dan memegang teguh prinsip lah yang membawanya memimpin PDI Perjuangan.
"Pelajaran politik yang saya ambil sejak masuk menjadi anggota biasa hingga menjadi seperti sekarang, penting untuk memiliki kesabaran revolusioner, bertumpu pada keyakinan politik, dan memegang teguh prinsip," kata Megawati di Kongres ke-IV PDIP di Agung Room, Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Bali, Kamis (9/4/2015).
Kesabaran revolusioner yang ia maksud bukan lah berdiam diri, tapi terus berjuang. "Itu sifat revolusioner," tukasnya.
Berpolitik, lanjut Mega, juga harus jujur. Dia menegaskan politik bukan meraup kemenangan atas dasar kekuatan. Prinsip-prinsip itu membuat Megawati terus bertahan memimpin Kandang Banteng hingga saat ini.
"Saya bertahan meski banyak pengkhianatan, meski saya berulang kali ditusuk dari belakang. Alhamdulillah saya tetap bertahan dan lolos dari berbagai cobaan," terang ibu tiga anak itu.
Pidato tersebut mungkin ditunjukkan untuk kader-kader yang ngebet menjadi pemimpin. Dorongan agar kader selain Megawati maju sebagai calon ketua umum memang menyeruak menjelang kongres.
Sebuah lembaga survei menyebut, empat kader PDI Perjuangan yang layak menjadi calon ketua umum adalah Joko Widodo, Pramono Anung, Puan Maharani, dan Ganjar Pranowo.
Menurut Mega, siapapun yang ingin jadi pemimpin harus sabar. "Kalau ada yang tidak sabar dan ingin merusak, lebih baik berpikir ulang," paparnya.
Megawati menutup pidato dengan puisi. Setelah itu, dia memukul gong lima kali, tanda Kongres ke-IV dibuka.
Hadir dalam kesempatan itu, kader PDI Perjuangan yang juga Presiden, Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, dan para menteri Kabinet Kerja.
medcom.id, Bali: Jalan panjang telah Megawati Soekarnoputri lalui di PDI Perjuangan. Menurut Mega, kesabaran, keyakinan, dan memegang teguh prinsip lah yang membawanya memimpin PDI Perjuangan.
"Pelajaran politik yang saya ambil sejak masuk menjadi anggota biasa hingga menjadi seperti sekarang, penting untuk memiliki kesabaran revolusioner, bertumpu pada keyakinan politik, dan memegang teguh prinsip," kata Megawati di Kongres ke-IV PDIP di Agung Room, Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Bali, Kamis (9/4/2015).
Kesabaran revolusioner yang ia maksud bukan lah berdiam diri, tapi terus berjuang. "Itu sifat revolusioner," tukasnya.
Berpolitik, lanjut Mega, juga harus jujur. Dia menegaskan politik bukan meraup kemenangan atas dasar kekuatan. Prinsip-prinsip itu membuat Megawati terus bertahan memimpin Kandang Banteng hingga saat ini.
"Saya bertahan meski banyak pengkhianatan, meski saya berulang kali ditusuk dari belakang. Alhamdulillah saya tetap bertahan dan lolos dari berbagai cobaan," terang ibu tiga anak itu.
Pidato tersebut mungkin ditunjukkan untuk kader-kader yang ngebet menjadi pemimpin. Dorongan agar kader selain Megawati maju sebagai calon ketua umum memang menyeruak menjelang kongres.
Sebuah lembaga survei menyebut, empat kader PDI Perjuangan yang layak menjadi calon ketua umum adalah Joko Widodo, Pramono Anung, Puan Maharani, dan Ganjar Pranowo.
Menurut Mega, siapapun yang ingin jadi pemimpin harus sabar. "Kalau ada yang tidak sabar dan ingin merusak, lebih baik berpikir ulang," paparnya.
Megawati menutup pidato dengan puisi. Setelah itu, dia memukul gong lima kali, tanda Kongres ke-IV dibuka.
Hadir dalam kesempatan itu, kader PDI Perjuangan yang juga Presiden, Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, dan para menteri Kabinet Kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)