medcom.id, Jakarta: Sejak bergulirnya reformasi, Pancasila semakin jarang didengar, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan pada acara diskusi terbatas bertema "Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Bangsa dan Negara dalam UUD NRI Tahun 1945," di Manado.
"Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi, jauh dari hiruk-pikuk demokrasi," ujar Mangindaan, melalui keterangan tertulis, Selasa 2 Oktober 2017.
Dijelaskan Mangindaan, tema yang diangkat dalam diskusi tersebut sangat penting untuk menjawab berbagai tantangan bangsa saat ini dan di masa depan, dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam UUD NRI Tahun 1945.
Politikus Demokrat ini berharap forum tersebut tidak untuk membahas hal-hal mendasar yang telah disepakati bersama (Empat Pilar MPR), tapi bagaimana pengamalan dan implementasi Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ia mencontohkan, generasi muda milenial perlu memahami bagaimana mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
"Kalau generasi yang akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa ini dibiarkan berjarak dari dasar negara, maka di kemudian hari negara ini akan menjadi apa? Mudah-mudahan tidak demikian adanya," ucap Mangindaan.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Sam Ratulangi Ellen Joan Kamaat menyatakan, "Kita sebetulnya tidak pernah meragukan Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa dan negara dalam UUD NRI Tahun 1945."
Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah tidak menganggap Pancasila sebagai formalitas atau retorika belaka, tapi menghilangkan kesenjangan antara yang kita ucapkan dan yang kita lakukan, antara formalitas dan substansi nyata.
"Tantangan kita sekarang adalah tidak hanya menjadikan Pancasila sebagai konsep belaka, karena sebaik apapun konsepnya tak akan berarti sama sekali jika tidak didudukkan dengan benar. Kita perlu pertanyakan pada diri kita, sejauh mana kita menghayati dasar negara kita ini,” tutur Ellen, selaku mitra MPR dalam penyelenggaraan FGD di Manado ini.
medcom.id, Jakarta: Sejak bergulirnya reformasi, Pancasila semakin jarang didengar, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan pada acara diskusi terbatas bertema "Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Bangsa dan Negara dalam UUD NRI Tahun 1945," di Manado.
"Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi, jauh dari hiruk-pikuk demokrasi," ujar Mangindaan, melalui keterangan tertulis, Selasa 2 Oktober 2017.
Dijelaskan Mangindaan, tema yang diangkat dalam diskusi tersebut sangat penting untuk menjawab berbagai tantangan bangsa saat ini dan di masa depan, dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam UUD NRI Tahun 1945.
Politikus Demokrat ini berharap forum tersebut tidak untuk membahas hal-hal mendasar yang telah disepakati bersama (Empat Pilar MPR), tapi bagaimana pengamalan dan implementasi Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ia mencontohkan, generasi muda milenial perlu memahami bagaimana mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
"Kalau generasi yang akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa ini dibiarkan berjarak dari dasar negara, maka di kemudian hari negara ini akan menjadi apa? Mudah-mudahan tidak demikian adanya," ucap Mangindaan.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Sam Ratulangi Ellen Joan Kamaat menyatakan, "Kita sebetulnya tidak pernah meragukan Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa dan negara dalam UUD NRI Tahun 1945."
Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah tidak menganggap Pancasila sebagai formalitas atau retorika belaka, tapi menghilangkan kesenjangan antara yang kita ucapkan dan yang kita lakukan, antara formalitas dan substansi nyata.
"Tantangan kita sekarang adalah tidak hanya menjadikan Pancasila sebagai konsep belaka, karena sebaik apapun konsepnya tak akan berarti sama sekali jika tidak didudukkan dengan benar. Kita perlu pertanyakan pada diri kita, sejauh mana kita menghayati dasar negara kita ini,” tutur Ellen, selaku mitra MPR dalam penyelenggaraan FGD di Manado ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)