Jakarta: Kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) terus turun. Penurunan tingkat kepuasan pada Jokowi-Ma'ruf terjun bebas sejak pertengahan 2020.
"Penurunan kepuasan terhadap Presiden dan Wapres sangat tajam sekali," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat memaparkan hasil survei Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle, dan Potensi Capres 2024 secara virtual, Rabu, 28 Oktober 2020.
Dalam hasil survei tersebut, IPO meminta tanggapan 1.200 responden dan 179 pemuka pendapat. Penilaian tingkat kepuasan Jokowi dan Ma'ruf dibuat terpisah.
Kepuasan masyarakat terhadap Jokowi hanya sebesar 49 persen. Sedangkan 51 persen responden lain menyatakan tidak puas.
Sementara itu, tingkat kepuasan Maruf jauh lebih rendah ketimbang Jokowi dengan nilai 33 persen. Sebanyak 67 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja RI 2.
Survei serupa pernah dilakukan IPO pada 8-20 Juli 2020. Tingkat kepuasan kepada Jokowi dan Ma'ruf saat survei sebelumnya lebih tinggi, masing-masing 63 persen dan 39 persen.
IPO menemukan sejumlah faktor yang memengaruhi kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi-Maruf. Faktor utama ialah kepemimpinan dengan nilai 75 persen.
Responden melihat kepemimpinan Jokowi pada periode ini tidak baik karena terlalu mendominasi. Maruf dianggap terlalu pasif, terutama menyikapi kebijakan yang menjadi perhatian publik.
"Jadi, (pemerintahan Jokowi-Ma'ruf) lebih banyak memperlihatkan one man show," ungkap dia.
Faktor lain yang menggerus kepuasan publik adalah keberpihakan terhadap rakyat (71 persen), integritas atau menepati janji kampanye (66 persen), koordinasi antar lembaga (69 persen), dan empati (53 persen).
Survei Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle dan Potensi Capres 2024 dilakukan pada 12-23 Oktober 2020. Adapun metode penelitian menerapkan metode survei purposive dan multistage random dengan margin of error 2,9 persen.
Jakarta: Kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (
Jokowi-Ma'ruf) terus turun. Penurunan tingkat kepuasan pada Jokowi-Ma'ruf terjun bebas sejak pertengahan 2020.
"Penurunan kepuasan terhadap Presiden dan Wapres sangat tajam sekali," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat memaparkan hasil survei Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang
Reshuffle, dan Potensi Capres 2024 secara virtual, Rabu, 28 Oktober 2020.
Dalam hasil survei tersebut, IPO meminta tanggapan 1.200 responden dan 179 pemuka pendapat. Penilaian tingkat kepuasan Jokowi dan Ma'ruf dibuat terpisah.
Kepuasan masyarakat terhadap
Jokowi hanya sebesar 49 persen. Sedangkan 51 persen responden lain menyatakan tidak puas.
Sementara itu, tingkat kepuasan Maruf jauh lebih rendah ketimbang Jokowi dengan nilai 33 persen. Sebanyak 67 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja RI 2.
Survei serupa pernah dilakukan IPO pada 8-20 Juli 2020. Tingkat kepuasan kepada Jokowi dan
Ma'ruf saat survei sebelumnya lebih tinggi, masing-masing 63 persen dan 39 persen.
IPO menemukan sejumlah faktor yang memengaruhi kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi-Maruf. Faktor utama ialah kepemimpinan dengan nilai 75 persen.
Responden melihat kepemimpinan Jokowi pada periode ini tidak baik karena terlalu mendominasi. Maruf dianggap terlalu pasif, terutama menyikapi kebijakan yang menjadi perhatian publik.
"Jadi, (pemerintahan Jokowi-Ma'ruf) lebih banyak memperlihatkan
one man show," ungkap dia.
Faktor lain yang menggerus kepuasan publik adalah keberpihakan terhadap rakyat (71 persen), integritas atau menepati janji kampanye (66 persen), koordinasi antar lembaga (69 persen), dan empati (53 persen).
Survei Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang
Reshuffle dan Potensi Capres 2024 dilakukan pada 12-23 Oktober 2020. Adapun metode penelitian menerapkan metode survei purposive dan
multistage random dengan
margin of error 2,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)